Jika Banyak Sianida di Kopi Mirna, Seruangan Bisa 'Collapse'

Jessica diperlihatkan kopi bekas yang diminum Mirna.
Sumber :
  • ANTARA / Akbar Nugroho Gumay

VIVA.co.id – Ketua tim kuasa hukum bagi terdakwa Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan, dalam sidang hari ini menunjukkan hasil temuan sianida dari ahli forensik yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) sebelumnya, Komisaris Besar Polisi Nur Samran Subandi. Menurut Nur Samran, ada lebih dari 7.000 miligram per liter sianida terkandung di es kopi Vietnam yang sempat diminum Wayan Mirna Salihin di Kafe Olivier, Rabu 6 Januari 2016.

Otto Hasibuan Jelaskan Perkembangan Kasus Jessica Wongso, Mau Ajukan PK Bulan Januari

"Kalau tidak meninggal karena sianida, itu bagaimana dengan surat tersebut? Kan jelas ada tertulis, di kopi positif ion sianida 7.400 dan 7.900 miligram per liter," ujar Otto kepada Djaja dalam persidangan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Rabu 7 September 2016.

Menjawab pertanyaan Otto itu, dokter Djaja mengatakan, apabila kadar sianida ditemukan jumlahnya sampai sebanyak yang disampaikan Nur Samran dalam es kopi Vietnam yang diminum Wayan Mirna, maka seharusnya, orang-orang yang berada dekat Mirna saat itu paling tidak akan pingsan.

Kaleidoskop 2023: Heboh Kasus Jessica Wongso Gara-gara Netflix

Namun, dalam kasus ini, kedua orang yang paling dekat dengan Mirna saat itu, yakni terdakwa Jessica dan Boon Juwita alias Hani tidak mengalami efek apa pun saat itu.

"Itu tidak mungkin, Pak, saya sering melakukan penelitian dengan mahasiswa saya. Kalau kadar sianidanya sampai segitu, orang yang ada di ruangan saat itu pasti kolaps, minimal pada pingsan. Kecuali, kalau orang di dekat-dekat sana pada tahan napas," kata Djaja.

Jessica Wongso Dituduh Bekerja di Bidang Farmasi, Otto Hasibuan Bongkar Pekerjaan Sebenarnya

Djaja mengatakan, seharusnya dokter forensik seperti Samran tidak akan ambil pusing terkait temuan sianida di luar tubuh jenazah. Menurut Djaja, seorang dokter forensik hanya akan fokus untuk memeriksa apakah racun ada pada tubuh jenazah, bukan di luar tubuh jenazah.

"Tapi, saya sebagai dokter forensik, tidak ngurusin tentang sianida di luar tubuh jenazah. Dokter hanya mempedulikan dan memeriksa apa yang ada di tubuh jenazah. Itu seperti saya duduk di sini, ada baygon di meja dekat saya, tidak ada hubungannya," kata dia.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya