- Antara/ Ujang Zaelani
VIVAnews -Kasus perkosaan terhadap bocah di Bali menyita perhatian Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri. Usai rapat dengan Presiden SBY, Salim langsung mengunjungi sejumlah koban perkosaan.
"Kondisi anaknya sudah stabil, meski kondisinya cukup membuat kita sedih. Ini kan dalam lingkup Bali, saya inginkan masyarakat peka kalau ada sesuatu yang mencurigakan," kata Salim Segaf, di kawasan Monang-maning Denpasar, Bali, Rabu 21 April 2010.
Menurut Salim tiap sekolah memang perlu penjagaan seorang satpam karena dari setiap peristiwa perkosaan di Bali berawal dari penculikan sepulang sekolah.
Salim juga menyatakan kepolisian dalam menangani kasus perkosaan tidak bisa dikatakan lamban, karena menangkap pelaku butuh bukti yang kuat, supaya tidak salah tangkap.
"Saya pikir polisi tidak lamban, polisi juga punya masalah sangat banyak, apalagi anak-anak ini masih kecil belum bisa menggambarkan pelaku, jadi masih kesulitan," ujarnya.
Kunjungannya ke rumah para korban di Jalan Subur gang Mirah Cempaka, Monang-maning Denpasar ini Mensos juga berikan bantuan kepada korban. "Kita kasih uang kepada orangtua korban, dan anaknya kami beri boneka untuk mengkondisikan mereka" jelasnya.
Di Denpasar dalam daftar KPAID Bali sejak awal Februari 2010 hingga April tercatat delapan korban perkosaan, dua diantaranya belum sampai diperkosa karena dua korban tersebut berontak, rata-rata korban berumur 9 tahun, dengan modus diculik sepulang sekolah, kemudian diperkosa, dan ditinggalkan disuatu tempat yang sepi. (mt)
Laporan: Peni Widarti | Bali
Meski Gratis, Real Madrid Harus Keluarkan Dana Fantastis untuk Rekrut Mbappe
Kylian Mbappe secara resmi mengumumkan dia akan meninggalkan Paris Saint-Germain menjelang transfer ke Real Madrid.
