“Solusi Ekstrim, Pindahkan Warga Mentawai"
- AP Photo
VIVAnews – Gempa dengan kekuatan 7,9 Richter mengguncang Kota Padang, Sumatera Barat pada Rabu 30 September 2009. Belum sembuh trauma masyarakat, beberapa ahli geologi, termasuk dari luar negeri memperkirakan gempa yang lebih dahsyat 8,9 skala Richter berpotensi terjadi di Sumatera Barat.
Para ahli mengatakan Mentawai yang terletak di pertemuan lempeng Euroasia-Indo Australia, menyimpan energi gempa megatrans dengan kekuatan 8,9 SR, yang bisa memicu tsunami.
Bagaimana pemerintah menghadapi potensi bencana ini? Staf Khusus Presiden Bidang Bencana, Andi Arief mengatakan, soal bencana memang bukan hal yang enak untuk dibicarakan, namun masyarakat bagaimanapun harus diberi tahu.
Untuk bersiaga terhadap potensi bencana di Sumatera Barat, Andi Arief mengatakan di Padang sudah dilakukan beberapa kali simulasi bencana gempa dan tsunami.
“Saat gempa mengguncang Padang, kita bisa lihat di televisi, warga Padang, juga ibu-ibu sudah mengetahui bagaimana cara-cara penyelamatan dasar, termasuk cara melindungi diri ketika gempa,” kata Andi Arief di Kompleks Istana Negara, Kamis 24 Juni 2010.
Solusi untuk mengatasi potensi bencana belum ditentukan pasti. Namun, "solusi ekstrimnya, kita pindahkan masyarakat Mentawai yang jumlahnya sekitar 60.000, atau memindahkan ibu kota [Sumbar]. Namun ini masih harus dikonsultasikan,” tambah Andi Arief.
Ditambahkan Andi, gempa bumi dan tsunami adalah fenomena global. Dia mengatakan ada kaitan antara gempa di wilayah Fiji atau Vanuatu, misalnya, dengan gempa bumi di wilayah timur Indonesia. “Juga bagaimana kejadian di Iran, Andaman, dan Nikobar berpengaruh untuk wilayah barat Indonesia,” tambah Andi.
RI Gagas Pemberian Hak Istimewa Palestina di Sidang PBB, Selangkah Lagi Anggota Penuh
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat, 10 Mei 2024, mengambil langkah terobosan dengan mengesahkan pemberian hak-hak istimewa bagi Palestina.
