- VIVA.co.id/Agus Rahmat
VIVA.co.id – Kementerian Perhubungan mengupayakan untuk mengurangi angka kecelakaan yang terjadi akibat kecelakaan lalu lintas.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya membidik kalangan anak-anak dan remaja untuk menyadari arti penting dari keselamatan berkendaraan.
Langkah awal yang akan disampaikan Budi adalah melarang siswa-siswi memakai kendaraan bermotor untuk pergi ke sekolah.
"Saya mengimbau sekolah-sekolah untuk melarang seluruh siswanya yang belum memiliki SIM membawa motor ke sekolah," kata Budi, dalam acara Pekan Nasional Keselamatan Jalan di Area Parkir Timur Senayan, Jakarta, Minggu 6 November 2016.
Dalam kesempatan tersebut, Menhub juga mensoalisasikan kembali kepada masyarakat tentang dampak dan kerugian yang diakibatkan kecelakaan jalan.
"Meski statistik menunjukkan puncak kecelakaan (lalu lintas) ada pada usia 20 tahun. Tetapi, di bawah 17 tahun, juga ada (korban kecelakaan)," sebut mantan Direktur Utama AP II ini.
Selanjutnya, lanjut Budi, pihak mendorong masyarakat, agar lebih gemar menggunakan kendaraan umum dalam beraktivitas.
"Mendorong masyarakat, agar mau berkendara umum, sehingga menjadi angkutan utama. Ini penting, sekaligus sosialisasi anak-anak tentang arti keselamatan lalu lintas sejak usia dini," ungkapnya. (asp)