Sempat Mengancam, Menpora Janji Tak Cabut Izin TSC

Menpora, Imam Nahrawi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andika Wahyu

VIVA.co.id – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengambil langkah tegas dengan memanggil pihak-pihak terkait, usai kericuhan suporter The Jakmania dalam laga Persija Jakarta kontra Sriwijaya FC dalam laga pekan ke-8 Torabika Soccer Championship (TSC).

Kemenpora: Proses Transisi Pemerintahan Harus Diisi Gagasan Segar Anak Muda

Bertempat di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin 27 Juni 2017,  pertemuan dihadiri oleh Imam Nahrawi (Menpora), Joko Driyono (Dirut PT Gelora Trisula Semesta), Azwan Karim (Sekretaris Jenderal PSSI), Ferry Paulus (Presiden Persija), serta Kombes Verdianto (Kepala Biro Operasi Polres Jakarta Pusat).

Dalam pertemuan ini, seluruh pihak terkait membahas soal penyelesaian kasus kericuhan antara suporter The Jakmania dengan aparat kepolisian, yang terjadi dalam laga Persija melawan Sriwijaya FC, Jumat 24 Juni 2016 lalu.

Kemenpora Dukung Turnamen PBSI Sumedang Open 2024

Yang jadi bagian penting dalam pertemuan ini adalah soal izin penyelenggaraan TSC yang sempat dikabarkan akan dicabut oleh pihak Kemenpora selaku perwakilan pemerintah.

Berpedoman pada pasal 51 ayat 1 Undang Undang (UU) Sistem Keolahragaan Nasional (SKN), tentang penyelenggaraan kompetisi, Menpora menjamin pihaknya takkan mencabut izin penyelenggaraan TSC.

Menpora Dito Beri Kabar Baik, Arab Saudi Komitmen Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Selain itu, Menpora juga mendesak kepada pihak PT GTS untuk melakukan evaluasi dan perbaikan sistem pengamanan pertandingan dalam sisa gelaran TSC. Hal ini jadi desakan Kemenpora terkait ricuh yang terjadi dalam laga Persija kontra SFC.

"Saya sempat meminta pendapat publik apakah TSC ini dilanjutkan atau tidak, setelah itu terjadi pro kontra. Sebagian besar TSC ingin dilanjutkan, dan yang bersalah dalam kejadian kerusuhan akan ditindak tegas oleh pihak kepolisian. Maka, TSC akan tetap berlangsung oleh PT GTS," ujar Imam kepada wartawan.

Kemudian, PT GTS juga wajib menyelesaikan kasus kericuhan yang pernah terjadi sebelum insiden dalam laga Persija kontra Sriwijaya. Salah satunya yaitu laga TSC lainnya saat suporter Persegres Gresik United diserang oleh suporter PS TNI.

"PT GTS harus segera menyerahkan dokumen penyelesaian permasalahan, selambatnya tanggal 15 Juli 2016," tegas Imam.

Setelah laporan diberikan PT GTS, pihak Kemenpora juga berencana akan membuat badan monitoring yang beranggotakan pihak-pihak terkait, guna mengawasi langsung jalannya TSC hingga akhir kompetisi.

"PT GTS berkewajiban mengevaluasi dan memperbaiki penyelenggaraan kompetisi. Khususnya, soal standarisasi penguatan keamananan kompetisi," lanjut politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya