- VIVA.co.id/Lucky Aditya
VIVA.co.id – Pelatih Arema FC, Aji Santoso, menyambut positif gagasan Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, soal regulasi penggunaan pemain muda di Indonesia Super League (ISL). Namun Aji meminta PSSI harus memperjelas ketentuan penggunaan pemain U-23.
Usai Kongres PSSI 2017 akhir pekan lalu, otoritas sepakbola tertinggi Indonesia itu mengeluarkan beberapa keputusan yang cukup membuat klub pusing. PSSI mengharuskan klub hanya diperkuat dua pemain di atas usia 35 tahun, dan harus memiliki lima pilar dengan usia di bawah 23 tahun.
"Wacana lima pemain U-23 di mana yang bermain tiga pemain di regulasi baru itu ada sisi positifnya, tapi harus diperjelas. Karena tujuannya Ketua Umum (PSSI) baik, bagaimana pemain muda itu mendapat kesempatan bermain yang baik, itu bagus untuk Timnas ke depan," kata Aji Santoso, Selasa, 10 Januari 2017.
Aji menyebut aturan harus diperjelas. Aji mencontohkan jika pemain U-23 harus bermain 90 menit hal tersebut dianggap kurang tepat. Sebab, seandainya pemain yang bersangkutan bermain buruk atau di perjalanan kompetisi menderita cedera tentu merugikan tim.
"Kita pasti mendukung supaya pemain muda muncul karena selama ini jarang. Kalau U-23 main harus diganti U-23 itu juga repot, semisal pemain itu posisi penyerang kemudian cedera dan pemain pengganti adalah bek tentu tidak mungkin. Makanya ini bagus, tapi harus diperjelas. Saya pribadi sangat support," papar Aji.
Menurut mantan pelatih Timnas U-23 itu, pemain yang masuk kategori U-23 bukan lagi masuk sebagai pemain muda. Karena di level ISL banyak pemain U-23 yang masuk di tim senior.
"Pemain U-23 itu bukan pemain muda, sudah termasuk pemain senior, pemain muda itu di bawah 20 tahun. Tapi, tidak ada masalah, meski nanti di tim Arema ada pemain 18 tahun atau 20 tahun asal punya kualitas bisa masuk tim senior," kata Aji. (one)
Aji Santoso: Saya Janji ke Shin Tae-yong Lepas Marselino Ferdinand
Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso mengatakan Marselino Ferdinan segera menyusul Timnas U-19 ke Korsel.
