- Reuters/Darren Staples
VIVA.co.id – Manajer Manchester United, Jose Mourinho, mengaku timnya sempat menderita saat menghadapi Celta Vigo. Mourinho menganggap, pertandingan semifinal leg 2 yang digelar di Old Trafford, Jumat dini hari tadi WIB, terasa begitu berat.
Setan Merah sempat direpotkan beberapa kali oleh Celta. Gawang mereka hampir saja dibobol oleh bomber Celta, Iago Aspas, di awal laga.
Perlahan tapi pasti, MU menemukan permainan terbaiknya. Mereka akhirnya mendapatkan momentum saat Marouane Fellaini membobol gawang Celta di menit 17.
Usai cetak gol, permainan MU sempat menurun lagi. Hal ini dimanfaatkan oleh Celta. Beruntung, Celta cuma bisa menceploskan satu gol saja.
"Kami kesulitan karena Celta menganggap pertandingan ini adalah momen penting dalam sejarah mereka. Sangat penting bagi kami, mengimbangi hasrat tersebut," kata Mourinho seperti dilansir Sky Sports.
Pengalaman dan mental baja, disebut Mourinho, menjadi kunci kebangkitan MU di pertandingan dini hari tadi. Penggawa MU menggunakan kematangan mereka saat menghadapi Celta.
"MU sudah melewati semifinal, final, lalu final Liga Champions. Tentu saja, ini bukan pertandingan penting di sepanjang sejarah klub atau karier saya. Tapi, ini adalah sebuah cara dalam pendekatan sebuah target," terang The Special One.
"Pada akhirnya, pertandingan berlangsung sulit. Saat mereka lebih baik, kami berada dalam masalah. Ketika kami berada di situasi buruk, mental, daya juang, dan kebersamaan diuji, membuat pemain berjuang hingga akhir," lanjut dia.
Di final, MU akan menghadapi tim asal Belanda, Ajax Amsterdam. Publik menilai ini adalah final ideal di Liga Europa, mengingat kiprah kedua tim terbilang ciamik.
