10 Kasus Rebutan Penalti Paling Memalukan

Pemain Tottenham Hotspur, Heung-Min Son dan Erik Lamela, berebut penalti.
Sumber :
  • Daily Mirror

VIVA.co.id – Tottenham Hotspur sukses menghentikan laju kemenangan Manchester City di Premier League, Minggu 2 Oktober 2016. Sayangnya, kesuksesan skuat Mauricio Pochettino menaklukkan kubu Pep Guardiola 2-0, ternoda insiden memalukan di lapangan, antara Son Heung-Min dan Erik Lamela.

Ngambek saat Ditarik Keluar, Erling Haaland Disemprot Legenda MU: Anak Manja!

Kedua pemain Spurs itu terlibat perdebatan panas di lapangan, mengenai siapa yang harus mengeksekusi penalti. Lebih buruk lagi, perdebatan didahului dengan aksi Lamela merebut bola dari tangan Son. Keributan di antara sesama rekan setim, jelas bukan pertunjukan bagus bagi suporter.

Dilansir dari Mirror, Senin 3 Oktober 2016, insiden Son dan Lamela bukan yang pertama. Ada sederet kejadian memalukan, dan berikut ini 10 insiden yang melibatkan nama-nama top di dunia sepakbola, seperti bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo, bahkan Pep Guardiola saat menjadi bos Bayern Munich.

Kata Pep Guardiola Usai Erling Haaland Cetak 4 Gol Lawan Wolves

1. Cristiano Ronaldo vs Carlos Tevez

Manchester United telah unggul 3-1 atas Derby County pada 2007, ketika mereka memperoleh hadiah penalti. Carlos Tevez berharap bisa melengkapi dua golnya jadi hattrick, dan berusaha meminta bola yang sudah dipegang Cristiano Ronaldo.

Kata Guardiola Usai Manchester City Disingkirkan Real Madrid

2. Paolo Di Canio vs Frank Lampard

Saat masih menjadi pemain muda di West Ham, Frank Lampard harus mengikuti apa yang diminta beberapa pemain senior. Pada laga lawan Bradford pada 2000, West Ham tertinggal 2-4 saat memperoleh hadiah penalti. Paolo Di Canio merebut bola, ketika Lampard maju untuk menjadi eksekutor.

Pemain Italia itu tidak mempercayainya. West Ham akhirnya bisa menang 5-4, namun cara Di Canio memperlakukan Lampard di lapangan, menjadi perdebatan karena dianggap tak pantas dilakukan di hadapan publik.

3. Frank Lampard vs Didier Drogba

10 tahun setelah Di Canio merebut bola dari tangannya, Lampard melakukan hal yang sama terhadap Didier Drogba, dalam pertandingan lawan Wigan pada 2010.

4. Pep Guardiola vs Arjen Robben

Biasanya rebutan penalti terjadi di antara pemain. Tapi, yang terjadi pada 2013 di Bundesliga cukup unik. Arjen Robben sudah siap menjadi eksekutor bagi Bayern Munich, dalam laga lawan Mainz. Namun, Pep Guardiola memutuskan Thomas Mueller yang melakukan.

Beberapa hari kemudian, Robben membalas perlakuan Guardiola, dengan menolak menjadi eksekutor penalti dalam pertandingan Liga Champions.

5. Mario Balotelli vs Daniel Sturridge dan Jordan Henderson

Striker asal Italia itu kerap membuat ulah, termasuk saat berseragam Liverpool. Ketika The Red memperoleh hadiah penalti dalam pertandingan lawan Besiktas pada 2015, Jordan Henderson sebagai kapten yang mendapat tugas jadi eksekutor.

Tapi, Balotelli merasa jadi penendang penalti yang lebih baik, dan memutuskan untuk merebut bola dari Henderson. Perdebatan panas sempat terjadi, setelah Daniel Sturridge juga melibatkan diri dalam insiden tersebut.

selanjutnya, Francesco Totti..

6. Patjim Kasami vs Orlando Sol

Sebelum laga lawan Chelsea pada 2011, Orlando Sol sudah ditunjuk sebagai penendang penalti oleh manajer Fulham, Martin Jol. Namun, di dalam pertandingan, Patjim Kasami bersikeras yang harus jadi eksekutor, dan sialnya dia gagal mencetak gol.

7. Pablo Osvaldo vs Francesco Totti

Francesco Totti adalah bintang di AS Roma, dan Osvaldo tidak hanya mempermalukan dirinya, tapi juga membuat timnya menderita dengan merebut bola dari Totti. Osvaldo memaksa jadi eksekutor penalti dan gagal, dalam laga di mana Roma tertinggal 1-3 dari Sampdoria pada 2013.

8. Kevin Mirallas vs Leighton Baines

Leighton Baines merupakan salah satu eksekutor penalti terbaik di dunia, dan wasit memberi hadiah di saat yang tepat bagi Everton, dalam laga lawan West Bromwich Albion (WBA) pada 2015. Kedudukan masih imbang 0-0, dan penalti bisa mengubahnya.

Kevin Mirallas berbuat ulah, dengan merebut bola dari Baines, dan gagal menendang dengan baik. Tindakannya membuat Everton gagal meraih kemenangan, yang sebenarnya bisa mereka dapatkan.

9. Jonathan De Guzman vs Nathan Dyer

Jonathan De Guzman adalah pemain terkecil di lapangan, dalam laga Swansea vs Bradford di final Piala Liga 2013, tapi dia sukses memicu berita besar. Swansea sudah dalam posisi unggul 3-0, dan De Guzman merebut bola dari Nathan Dyer, saat Swansea memperoleh hadiah penalti.

Namun, Dyer yang sudah mencetak dua gol sebelumnya, tidak rela dan merebut lagi bola dari De Guzman. Dyer akhirnya sukses mencetak gol ketiganya lewat titik putih.

10. Marcello Trotta vs Kevin O'Connor

Pada April 2013, Brentford memperoleh hadiah penalti di menit akhir pertandingan lawan Doncaster. Sebuah gol menjadi hal yang teramat penting, untuk menjadi catatan baru dalam sejarah klub. Brentford bakal memperoleh promosi ke Championship, jika bisa memenangkan pertandingan.

Mereka hanya perlu memanfaatkan hadiah penalti dengan baik. Marcello Trotta, yang merupakan pemain pinjaman dari Fulham, merebut bola dari Kevin O'Connor yang merupakan eksekutor penalti reguler Brentford. Trotta gagal, dan membuyarkan impian panjang Brentford memperoleh promosi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya