Wisata Jateng Park Segera Dibangun di Semarang

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Sumber :
  • Fajar GM/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Pembangunan objek wisata besar Jateng Park segera terealisasi dalam waktu dekat. Destinasi wisata yang berlokasi di hutan Penggaron, Desa Susukan, Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang itu kini sudah dibahas serius Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Libur Panjang Imlek, Intip 4 Wisata Menarik di Semarang Bernuansa Pecinan

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, bahkan meminta agar peletakan batu pertama Jateng Park bisa dipercepat. Upaya itu mengingat progres pembangunan wisata unggulan Jateng itu berjalan lambat.

"Saya minta dipercepat. Segera groundbreaking biar cepat (pembangunannya), karena itu yang akan menunjukkan sebuah keseriusan usaha kita," kata Ganjar, Rabu, 1 Maret 2017.

Mau Wisata ke Kota Lama dan Lawang Sewu Semarang? Naik Kereta Cuma Rp10 Ribu

Awalnya, tim pembangunan Jateng Park menargetkan pemasangan tiang pancang atau groundbreaking pada November 2017. Adapun pihak yang membangun Jateng Park adalah PT Penggaron Sarana Semesta (PSS), sebuah perusahaan gabungan Pemprov Jateng selaku pemerintah dan Perum Perhutani selaku pemilik lahan. Namun, sejak terbentuk pada 10 Februari 2017, tim ini masih berkutat pada pembuatan New Company.

Menyikapi kondisi itu, Ganjar meminta agar tim secepatnya menyelesaikan pembuatan rencana bisnis (business plan). Kemudian, perlu membentuk tim untuk menyusun jadwal percepatan peletakan batu pertama, sehingga tak perlu menunggu lama.

Cantiknya Jembatan Kaca Tinjomoyo Semarang, Kapan Dibuka?

"Maka saya minta dilakukan pengawalan pada newco (new company) itu untuk membuat time scedule, sehingga bisa diketahui persoalannya apa," ujarnya.

Kepala Biro Infrastruktur dan Sumber Daya Setda Pemprov Jateng, Peni Rahayu, menargetkan pada akhir 2018, objek wisata baru di Jateng itu sudah dibuka untuk umum.

Nantinya, Jateng Park akan dibagi menjadi tujuh spot utama. Yaitu resto and souvenir, theme park (semua usia), waterpark (seluas 35 hektare atau terbesar di Jawa), eco safari, eco lodge (berkonsep hotel bintang tiga), retention lake, dan kantor pengelola kawasan.

Dari tujuh spot itu, kata Peni, ditargetkan tahun depan, sebagai pembuka, sudah ada dua spot yang bisa dioperasikan dan dibuka untuk umum. Kemudian, pada 2019 pembangunan seluruh spot sudah bisa sampai 50 persen. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya