Pellegrini Ungkap Pengalaman Pahitnya Selama di Real Madrid

Manajer Manchester City, Manuel Pellegrini.
Sumber :
  • Reuters/Eddie Keogh

VIVA.co.id – Manajer pelatih Manchester City yang juga mantan arsitek Real Madrid, Manuel Pellegrini, kini tak ragu mengungkapkan tentang apa yang dirasakannya selama menangani raksasa La Liga Spanyol itu. Meski hanya semusim membesut El Real, tapi momen itu rupanya menjadi hal yang paling menyakitkan sepanjang karier kepelatihannya.

Pellegrini yang akan memimpin The Citizens menjamu Real Madrid pada leg I semifinal Liga Champions, Rabu 27 April 2016 di Etihad Stadium, kini seolah hendak meluapkan ketidakpuasaannya itu selama melatih Los Blancos di laga tersebut.

Ia pun sepertinya sangat mengingat sekali semua yang pernah terjadi pada dirinya ketika memimpin armada Santiago Bernabeu itu. Meski akhirnya dipecat dan posisinya digantikan Jose Mourinho, namun ia sangat lega dapat lepas dari belenggu kegamangan Real Madrid.

"Waktu saya di Madrid adalah saat yang paling menyakitkan. Tim tidak lengkap, itu masih dalam fase pembentukan dan memiliki beberapa masalah nyata," kata Pellegrini dalam wawancara dengan surat kabar Spanyol, Marca.

Pria asal Chile ini pun mengkritik penjualan winger Arjen Robben ke Bayern Munich dan gelandang Wesley Sneijder ke Inter Milan. Baginya, skuad El Real kala itu tak layak untuk dapat bersaing dikancah Eropa.

"Kami memiliki banyak striker dan terlalu sedikit gelandang. Itu bukan tim untuk dapat memenangkan Liga Champions. Rasa frustrasi membuat saya berpikir untuk mengundurkan diri saat pra musim," tambah eks pelatih Malaga itu.

Selama ia melatih Madrid musim 2009/2010, El Real memang meraih satu trofi pun. Namun, selepas itu justru nama Pellegrini menjulang bersama Malaga dan Manchester City di musim-musim berikutnya.

(ren)