Jangan Anggap Enteng, Kurang Tidur Bisa Rusak Saraf Hingga Jantung

Ilustrasi menguap/insomnia.
Sumber :
  • Freepik/yanalya

VIVA – Jika Kamu sepanjang malam hanya berguling-guling dan sulit memejamkan mata. Pada hari berikutnya, pasti Kamu akan merasa lelah, mudah marah dan tidak nyaman karena kurang tidur. Ya, melewatkan 7-9 jam waktu tidur yang direkomendasikan memang dapat menimbulkan dampak buruk. 

Efek jangka panjang dari kurang tidur adalah nyata. Hal ini dapat menguras kemampuan mental dan menempatkan kesehatan fisik pada risiko. Ilmu pengetahuan telah menghubungkan tidur nyenyak dengan sejumlah masalah kesehatan, dari kenaikan berat badan hingga sistem kekebalan tubuh yang lemah. 

Berikut deretan masalah kesehatan yang ditimbulkan jika Kamu kurang tidur, dilansir dari Healthline, Jumat, 17 Juli 2020.

Sistem saraf pusat

Kurang tidur membuat otak kelelahan, sehingga tidak bisa melakukan tugasnya dengan baik. Kamu juga akan lebih sulit berkonsentrasi atau mempelajari hal-hal baru. Sinyal yang dikirimkan tubuh juga mungkin tertunda, mengurangi koordinasi dan meningkatkan risiko kecelakaan. 

Kurang tidur juga berdampak negatif pada kemampuan mental dan emosi. Kamu mungkin menjadi lebih tidak sabaran atau rentan terhadap perubahan suasana hati. Hal ini juga dapat membahayakan proses pengambilan keputusan dan kreativitas. 

Sistem imun

Saat tidur, sistem kekebalan tubuh menghasilkan zat pelindung untuk melawan infeksi seperti antibodi dan sitokin. Ia menggunakan zat-zat ini untuk memerangi penjajah asing, seperti bakteri dan virus. Kurang tidur mencegah sistem kekebalan tubuh membangun kekuatannya. 

Jika Kamu tidak cukup tidur, tubuh tidak dapat menangkis 'penyerbu' dan mungkin butuh waktu lama untuk sembuh dari penyakit tertentu. Dalam jangka panjang, kurang tidur dapat meningkatkan risiko untuk kondisi kronis, seperti diabetes mellitus dan penyakit jantung. 

Sistem pernapasan

Hubungan antara tidur dan sistem pernapasan berjalan dua arah. Gangguan pernapasan malam hari yang disebut  obstructive sleep apnea (OSA), dapat mengganggu tidur dan menurunkan kualitasnya. 

Ketika Kamu bangun sepanjang malam, ini membuat Kamu lebih rentan terhadap infeksi pernapasan, seperti pilek dan flu. Kurang tidur juga dapat memperburuk penyakit pernapasan yang ada, seperti penyakit paru-paru kronis. 

Sistem kardiovaskular

Tidur memengaruhi proses yang menjaga jantung dan pembuluh darah tetap sehat, termasuk kadar gula darah, tekanan darah, dan peradangan. Ini juga memainkan peran penting dalam kemampuan tubuh untuk menyembuhkan dan memperbaiki pembuluh darah dan jantung. 

Orang yang kurang tidur cenderung terkena penyakit kardiovaskular. Satu analisis mengaitkan insomnia dengan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke. 

Sistem endokrin

Produksi hormon tergantung pada tidur. Untuk produksi testosteron, Kamu memerlukan setidaknya 3 jam tidur tanpa gangguan, yaitu sekitar waktu episode REM (rapid eye movement) pertama. Tidak terpejam sepanjang malam dapat memengaruhi produksi hormon. 

Gangguan ini juga dapat memengaruhi produksi hormon pertumbuhan, terutama pada anak-anak dan remaja. Hormon-hormon ini membantu tubuh untuk membangun massa otot dan memperbaiki sel serta jaringan, di samping fungsi pertumbuhan lainnya.