Keranjingan Superhero

Superhero Avengers: Infinity War
Sumber :
  • Instagram.com/@marvel

VIVA – Namanya Raden Rulli, usianya tak lagi muda, 52 tahun. Tapi jangan salah, jika bicara soal kawanan superhero Hollywood, jiwa mudanya tak pernah padam. Superhero raksasa Hulk termasuk idolanya.

"Kaus bergambar Hulk koleksi saya, pernah ditawar orang Rp15 juta, enggak saya jual, sampai sekarang saya simpan di rumah," ujar pria paruh baya itu dengan bangga. Rulli memang sudah menjadi penggemar karakter superhero sejak berusia sangat dini, 5 tahun.

"Jadi sekitar 47 tahun lalu lah ya saya suka dengan superhero dan sampai kapanpun saya (akan) senang superhero, sampai kapanpun," kata Rulli lagi dengan mata yang menyala-nyala.

Kaus Hulk yang ia sebutkan hanya satu dari 5 ribuan koleksi serba superhero yang dia punya. Sebut saja selain kaus, ada sweater, jaket, sprei, bed cover, action figure, sampai sendok, piring yang bergambar superhero, Rulli punya semua.

Jangan ditanya mengapa, karena menurut pria berambut cepak itu, dia terlanjur cinta. Sulit bagi Rulli mengungkap alasan rinci kecintaannya pada karakter superhero.

Rulli pun penggemar berat Superman, karakter super dari DC Comics yang berasal dari planet Krypton. Dia sebenarnya juga suka dengan superhero lain, seperti Batman, Robin Hood, Cat Woman, Hulk, Spider-Man, Thor, Captain America, Iron Man, Wonder Woman, dan sebagainya, namum Rulli kecil melihat Superman sebagai sosok yang sangat keren, apalagi dengan jubah yang membuatnya bisa terbang.

Dia tak menampik, jika dulu pernah berangan-angan untuk menjadi idolanya tersebut.

"Namanya juga anak-anak. Dulu itu setelah nonton film superhero saya punya keinginan menjadi seperti itu, gagah bisa terbang, terus bisa menolong orang, senang aja kayanya kalau jadi pahlawan," katanya sambil memainkan gantungan kunci Star Wars yang dia bawa.

Rulli hanya satu dari sekian banyak penggemar superhero di dunia. Berangkat dari komik hingga ke film, superhero tak lagi punya fans loyal dari kalangan pembaca saja, tapi juga pemirsa televisi, hingga movie goers.

Tahun 2017 lalu disebut-sebut sebagai tahunnya film superhero, sebab penonton bioskop disuguhi sederet sinema jagoan super dari studio besar, seperti Logan, Guardians of the Galaxy Vol. 2, Wonder Woman, Spider-Man, Justice League, dan Thor: Ragnarok. Trennya bukannya menurun, malah sebaliknya. Tahun 2018 bahkan banyak mengukir sejarah baru bagi genre ini.

Black Panther muncul pada Februari lalu dan menjadi fenomena baru di perfilman Hollywood. Film tersebut bukan hanya mendapat ulasan positif, tapi juga meraup dolar yang begitu besar.

Di penghujung April, dunia menyambut heboh perilisan Avengers: Infinity War. Belum tayang saja, film ini sudah memecahkan sejumlah rekor, mulai dari trailer paling banyak ditonton hanya dalam waktu 24 jam, yakni 230 juta penonton mengalahkan pemegang rekor sebelumnya, It dengan 197 juta, sampai penjualan tiket presale yang fantastis.

Kondisinya pun tak jauh berbeda di Indonesia. Tiket presale di berbagai wilayah, terutama Jabodetabek, nyaris ludes tanpa sisa. Bioskop pun penuh di hari perdana perilisannya. Tak heran, jika film yang menampilkan lebih dari 30 superhero Marvel tersebut memecahkan rekor box office, film berpenghasilan tertinggi sedunia di pekan perdananya.

Dikutip dari Screen Rant, sejak tayang 25 hingga 29 April 2018, Avengers: Infinity War sudah meraup US$640,5 juta dari seluruh bioskop di dunia. Pendapatan akhir pekan perdana ini otomatis mengalahkan The Fate of the Furious yang memegang rekor sebelumnya dengan US$541,9 juta.

Belum selesai, karena deretan film superhero lain sedang dalam perjalanan. Ada Deadpool pada 15 Mei nanti dan Ant-Man and the Wasp Juli mendatang. Tak hanya di dunia, Indonesia bahkan sedang mempersiapkan film superhero baru yang tak kalah dinantikannya.