Penghapusan IMB Masih Berupa Wacana

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil
Sumber :
  • VIVAnews / Fikri Halim

VIVA – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil mengemukakan bahwa isu penghapusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) masih berupa wacana. Hal ini menjawab munculnya protes dari berbagai kalangan terhadap isu penghapusan IMB ini.

Warga Permata Buana Korban Persekusi Akui Dapat Permufakatan Diskriminasi

"Itu kan wacana yang sedang didiskusikan. Belum jadi kebijakan," kata Sofyan di kantornya di Jakarta, Selasa 24 September 2019. 

Dia mengatakan, isu itu terlontar saat pertemuannya dengan asosiasi pengembang perumahan, Real Estat Indonesia (REI) bahwa sektor perumahan ini memang butuh pendekatan yang baru. Apalagi, implementasi dari IMB ini banyak ditemukan adanya pelanggaran.

Panji Gumilang: IMB Galangan Kapal Al Zaytun Diurus sejak 2021, Tinggal Tanda Tangan Bupati

"IMB itu kan yang banyak terjadi pelanggaran. Dari izin 200 meter ternyata bangun 400 meter, enggak ada yang peduli (mengawasi)," kata Mantan Menko Perekonomian itu.

Tak hanya itu, dia melanjutkan bahwa izin tentang standar bangunan pun, ada yang dilaksanakan tidak sesuai aturan dan bahkan banyak juga yang tidak peduli. Menurutnya, tidak ada pengawasan atau kontrol setelah orang mendapatkan IMB untuk mendirikan sebuah bangunan yang menjadi catatan ke depannya.

Bikin Resah Warga, DPRD Minta PDAM Depok Tirta Asasta Transparan soal Water Tank

"Yang penting apa? izinnya atau pengontrolannya? tapi ini wacana masih akan didiskusikan dan bahkan ada Undang-Undang, karena IMB diatur UU, nanti akan mengubah dari satu izin menjadi standar. itu yang benar, cuma pengawasannya itu nanti harus ditingkatkan," kata dia.

Tugas pemerintah ke depan, Sofyan melanjutkan, adalah akan banyak mengurangi izin dan lebih ketat dari sisi pengawasan. Hal ini, karena berbagai kasus yang telah terjadi di Indonesia belakangan ini.

"Kurangi izin tapi banyak pengawasan.  Oleh sebab itu, masih wacana, jadi wacana ini jadi bahan diskusi sehingga semua orang bertanya oh benar juga, walaupun terjadi protes yang dan lain-lain. kenapa dicabut, padahal belum masih wacana," lanjut dia.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya