Logo DW

Parlemen AS Akui Pembantaian di Armenia sebagai Genosida

picture-alliance/AP Photo/D. Dovarganes
picture-alliance/AP Photo/D. Dovarganes
Sumber :
  • dw

Ketua Dewan Perwakilan AS, Nancy Pelosi, mengatakan dia merasa terhormat untuk memberikan suara terkait kasus ini "untuk mengenang salah satu kekejaman besar abad ke-20: pembunuhan sistematis terhadap lebih dari 1,5 juta laki-laki, perempuan, dan anak-anak Armenia oleh Kekaisaran Usmaniyah."

"Hari ini, mari kita nyatakan dengan jelas fakta-fakta ini untuk diukir selamanya dalam Catatan Kongres: kebiadaban yang dilakukan terhadap rakyat Armenia adalah genosida," ujar Pelosi.

Tidak lama setelah pemungutan suara yang memutuskan genosida di Armenia dengan suara mayoritas, para anggota parlemen juga sangat mendukung pemberlakuan undang-undang baru yang menyerukan Presiden Trump untuk menjatuhkan sanksi pada Turki atas serangannya di Suriah utara.

Kesalahan besar politik AS

Turki tetap menolak pengakuan parlemen AS tersebut, dan mengatakan hal itu berisiko merusak hubungan kedua negara. "Sebagai langkah politik yang tidak berarti, satu-satunya sasaran yang dituju adalah lobi Armenia dan kelompok anti-Turki," tulis Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan.

"Kami percaya bahwa teman-teman Turki di Amerika yang mendukung kelanjutan aliansi dan hubungan persahabatan (antara kedua negara) akan mempertanyakan kesalahan besar ini dan mereka yang bertanggung jawab akan dinilai oleh hati nurani rakyat Amerika," tambahnya.

Kementerian Luar Negeri di Ankara juga mengatakan, "Tindakan penjatuhan sanksi kepada Turki tidak sesuai dengan semangat aliansi NATO, dan bertentangan dengan perjanjian gencatan senjata untuk Suriah utara yang dicapai dengan administrasi Trump pada tanggal 17 Oktober".