Seratusan Kamar Hotel Kelolaan HIN Batal Dipesan karena Virus Corona

Ilustrasi hotel.
Sumber :
  • Pexels

VIVA – Kekhawatiran soal dampak ekonomi dari merebaknya wabah Virus Corona, akhirnya benar-benar terjadi. Hal itu terbukti dari batalnya pesanan seratusan kamar hotel, akibat pembatalan penerbangan dari China.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour atau PT HIN, Iswandi Said menjelaskan, laporan terakhir yang masuk ke pihaknya mencatat sebanyak 109 pesanan kamar hotel sudah dibatalkan.

"Per hari ini, data yang saya dapatkan dari masing-masing unit, yang di update setiap hari, totalnya ada 109 room (yang dibatalkan)," kata Iswandi di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis 30 Januari 2020.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

Iswandi menjabarkan, jumlah 109 pembatalan kamar hotel itu merupakan akumulasi, dari pendataan pada 14 hotel di bawah naungan PT HIN.  

"Karena (destinasi wisata) yang lain, market China dari Wuhan itu memang enggak begitu besar di sana," ujarnya.

Pakar Imbau, Waspadai Pandemi Disease X, Mematikan Dibanding COVID-19

Iswandi menjelaskan, jumlah pembatalan pesanan kamar sebanyak 109 unit kamar itu terjadi di sejumlah lokasi wisata di Bali, misalnya seperti di wilayah Kuta, Sanur, dan Nusa dua. Karenanya, empat hotel milik PT HIN di Sanur pun dipastikan juga ikut terkena dampaknya.

Namun, mengenai berapa rincian jumlah pengunjung yang batal menginap di keempat hotel tersebut, Iswandi mengaku belum bisa menyebut angkanya. Karena pembatalan itu terjadi di beberapa kapasitas, atau tipe ruangan hotel yang berbeda-beda.

Begitu pun soal jumlah kerugian terkait pembatalan pesanan hotel tersebut. Iswandi hanya mengatakan, kisaran jumlah kerugiannya tentu lebih dari Rp109 juta, dengan asumsi harga rata-rata Rp1 juta per unit per malamnya.

"Kalau rata-rata saja, misalnya kamar kita ini harganya Rp1 juta, dikali 109 saja sudah berapa," ujar Iswandi.

Meski demikian, selain pembatalan pesanan kamar hotel itu, Iswandi mengaku ada juga sejumlah wisatawan asal China yang justru memperpanjang masa liburannya di Bali. 

Diduga, para wisatawan ini memang sudah berada di Bali, sebelum pemberitaan soal Wabah Virus Corona di Wuhan merebak hingga menarik perhatian internasional.

"Tapi yang sudah stay, mereka itu tetap, dia enggak cancel. Mungkin ya, mereka itu masyarakat Wuhan yang enggak bisa pulang karena enggak ada tiket pesawat. Jadi dia tambah masa menginap," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya