Logo ABC

Australia Kehilangan 50 Ribu Backpacker, Bagaimana Peluang WNI?

Delanera Bianca Margaretha mahasiswa asal Indonesia yang sedang kuliah sambil bekerja di Melbourne
Delanera Bianca Margaretha mahasiswa asal Indonesia yang sedang kuliah sambil bekerja di Melbourne
Sumber :
  • abc

"Ketika nantinya perbatasan dibuka lagi, para backpacker itu akan mengisi pekerjaan yang biasanya tidak bisa diisi oleh para pekerja Australia, khususnya di kawasan regional," kata Julian.

Dengan begitu banyaknya warga Australia yang tidak bekerja, komisi ini akan mengkaji apakah warga Australia yang menganggur bisa berkerja di tempat-tempat yang biasanya diisi oleh para backpackers atau mahasiswa internasional.

Namun, di sisi lain, juru bicara Federasi Pertanian Australia (VFF, Emma Germano merasa heran mengapa pemerintah dan parlemen Australia kembali membentuk komisi penyelidikan terkait "Work and Holiday Visa".

Dia mengatakan sejauh ini banyak industri di Australia hanya mengandalkan "backpacker" karena memang tidak ada alternatif lain yang tersedia.

"Industri kami sudah membuat berbagai rekomendasi untuk meningkatkan program WHV sehingga bisa membantu, dan menciptakan perlindungan memadai bagi pekerja dan majikan." katanya.

Sejauh ini program "Work and Holiday Visa" memberikan sumbangan senilai Rp30 triliun bagi perekonomian Australia setiap tahunnya.

Selain pemegang WHV, mahasiswa internasional juga menjadi salah satu tenaga kerja yang biasanya memanfaatkan peluang kerja di Australia, termasuk pada masa pandemi.

"Tetap kerja, malah bertambah"