Janji Cagub Yance untuk Penyandang Cacat di Jawa Barat

Irianto MS Syafiuddin atau Yance bagi bubur saat kampanye
Sumber :
  • Antara/ Feri Purnama
VIVAnews
– Calon gubernur Jawa Barat, Irianto MS Syafiuddin alias Yance, berjanji akan memprioritaskan para penyandang cacat yang ada di Jawa Barat. Menurutnya, selama ini penyandang cacat di Jabar belum banyak mendapat perhatian. Mereka juga kurang diberdayakan di sektor ekonomi.


Paling jauh, kata Yance, penyandang cacat sebatas diberi keterampilan yang bersifat personal. “Maka bila saya terpilih nanti, saya akan beri proteksi kesejahteraan bagi penyandang cacat di Jabar selama mereka hidup,” ujar cagub nomor urut 2 itu, Rabu 20 Februari 2013.

   

Momen Luhut Naik Kendaraan Taktis, Disopiri Danjen Kopassus Dikawal Menantu
Mantan Bupati Indramayu itu juga berjanji akan memberi peluang usaha dan ekonomi kepada para penyandang cacat, serta mengadakan program pendampingan bagi mereka. “Semangat penyandang cacat untuk bisa hidup mandiri sangat besar. Mereka juga memiliki kemauan yang besar untuk bisa sejajar dengan orang normal,” kata Yance.

Toyota Eco Youth 2024: Berkat Sampah Bisa Ketemu Barack Obama

Yance merasa fasilitas bagi penyandang cacat di Jawa Barat masih minim. Oleh sebab itu infrastruktur di ruang publik bagi mereka harus ditingkatkan. “Saat ini sebenarnya sudah ada peraturan dan standar bagi pembangunan fasilitas umum yang memperhatikan keamanan dan kenyaman penyandang cacat. Saya juga bingung kenapa ini tidak diterapkan,” ujar politikus Golkar itu.
Jokowi Tawarkan CEO Microsoft Bangun Pusat Riset Teknologi di IKN


Kritik Survei


Secara terpisah, pengamat politik Universitas Padjadjaran, Muradi, mengkritik semakin gencarnya berbagai lembaga survei merilis hasil survei soal Pilkada Jawa Barat, hanya empat hari menjelang warga Jabar memberikan hak pilihnya pada 24 Februari 2013.


“Ini fenomena yang tidak mencerdaskan masyarakat. Setiap survei yang dirilis ke masyarakat, terlihat jelas kepentingan para calon gubernur,” kata Muradi di Bandung. Ia menduga ada perputaran uang para cagub di belakang lembaga-lembaga survei itu.


Namun Muradi tidak mau menyebutkan lembaga survei mana yang menurutnya independen dan merupakan “pesanan” cagub. “Tidak etis menyebut nama. Tapi tampak jelas dari hasil-hasil surveinya, ke mana mereka berpihak,” ujar Muradi.


Ia pun meminta masyarakat dan tim sukses cagub-cawagub untuk tidak terjebak dengan angka-angka survei. “Para calon dan timnya hanya mengandalkan hasil survei, padahal mereka harus menggerakkan mesin politik,” kata Muradi.


Meskipun demikian, Muradi yakin masih ada lembaga survei yang benar-benar jujur. “Ini yang harus dijaga. Jangan sampai lembaga survei jadi alat jualan,” kata dia.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya