Kapolri Tunggu Pengakuan Aiptu Labora Soal Uang Rp1,5 Triliun

Rakor Lintas Sektoral PAM Natal 2012 & Tahun Baru 2013
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
Harta Kekayaan Presiden Jokowi Meningkat, Kini Jadi Rp 95,8 Miliar
- Kepolisian terus mengusut Aiptu Labora Sitorus, polisi pemilik rekening dengan transaksi mencurigakan senilai Rp1,5 triliun. Kapolri Jenderal Timur Pradopo, Senin 20 Mei 2013, memastikan akan menyidik aliran dana itu hingga ke petinggi Polri apabila memang ada pengakuan dari Labora.

Rampung Diperiksa KPK, Sekjen DPR RI Beberkan Hal Ini

"Ini kan masih proses penyidikan, kita tunggu saja," ujar Timur usai rapat koordinasi tertutup di gedung Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Jakarta.
Kronologi Mengerikan 3 Cewek Remaja Sekap, Rampok dan Semprot Korban Pakai Cairan Serangga


Timur melanjutkan, hingga saat ini belum ada pengakuan langsung dari Labora mengenai benar ada aliran ke petinggi Polri atau tidak. "Kami kan juga belum tahu pengakuan yang bersangkutan. Kami tunggu saja hasil penyidikan," kata Timur.

Untuk status anggota kepolisian, Timur menjelaskan, Labora masih anggota aktif. "Semua masih berproses," kata Timur.

Seperti diketahui, Labora terancam 7 tahun bui jika terbukti bersalah memiliki dana Rp1,5 triliun secara ilegal di pengadilan. Setelah ditangkap Sabtu 18 Mei lalu, Labora kemudian diterbangkan ke Papua pagi tadi untuk mengefektifkan pemeriksaan di Polda Papua. Sebab, sebagian besar saksi tindak pidana kejahatan yang dialamatkan kepada Labora Sitorus, ada di Sorong dan Raja Ampat, Papua.

Labora menyatakan perusahaan PT SAW dan PT ROTUA legal dan memiliki izin resmi. Ia pun membantah memiliki 60 rekening. Ketika mendirikan PT SAW dan PT ROTUA, keluarga sepakat agar rekening perusahaan dibuat atas namanya.

"Saya juga tidak mengerti itu. Yang ada rekening kami ada tiga. Di Bank Papua, dan di Bank Mandiri ada tiga. Selain itu tidak ada. Untuk membuktikan itu, silakan saja diselidiki," kata Labora, Jumat pekan lalu. (adi)


Tempat Pemungutan Suara (TPS) 41 Kampung Sumur Klender, Jakarta Timur,

KPU Sebut Jumlah Pemilih per TPS di Pilkada 2024 Maksimal 600 Orang

Jumlah ini naik 100 persen dari jumlah pemilih per TPS pada Pemilu Serentak 2024 yang sudah berlangsung, yakni maksimal 300 orang.

img_title
VIVA.co.id
15 Mei 2024