VIVAnews - Kampanye Partai Peduli Rakyat Nasional di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu 18 Maret 2009 pukul 09.00 juga dihadiri anak-anak. Padahal, ada aturan anak-anak tak boleh diikutkan dalam kegiatan politik.
Salah satunya, Sumiyati (30), warga Galur itu membawa anaknya Restu (1), warga galur. "Saya ikut kesini sama rombongan ibu-ibu dan bapak-bapak, satu bus metro mini." kata dia ditemui di lokasi kampanye.
Sumiyati mengaku tahu ada larangan membawa anak dalam kampanye. Namun, "nggak ada yang jagain," kata dia. Pantauan VIVAnews, setidaknya ada 10 orang anak-anak dalam rombongan bus kampanye PPRN.
Adam (12), siswa kelas VI SD bahkan ikut memakai kaos PPRN berwarna merah. "Kesini ikut bapak. Bapak saya pengurus," kata Adam yang mengaku bolos sekolah demi kampanye PPRN ini. Di lokasi kampanye, VIVAnews juga melihat banyak anak umur belasan tahun yang bergabung.
"Kami punya imbauan seperti yang di Medan beberapa waktu lalu, ada yang membawa anak kecil, saya imbau jangan dibawa kecuali anaknya tidak bisa ditinggal," ata Ketua Umum PPRN, Amelia Yani ketika dikonfirmasi.
Menurut Amelia, selama masih di lingkup kampanye di lapangan masih aman. "Yang penting dipegang, kecuali konvoi di jalanan. Itu sangat berbahaya. Kami tidak ingin anak-anak menderita saat kampanye," tambah putri pahlawan reformasi, Ahmad Yani itu.
Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum, Abdul Hafiz Anshary, mengatakan undang-undang memang tegas melarang pelibatan anak. "Akan tetapi terkait sanksi, yang dilarang itu pelaksana kampanye," kata dia.
Keterlibatan anak, tambah Hafiz, tidak serta merta pelanggaran karena anak bisa saja ikut orang tua tanpa sepengetahuan.
Brigadir Ridhal Ali Diduga Setor ke Kapolres, Madinah Diterjang Banjir Bandang
Kasus kematian anggota polisi yang bunuh diri dengan cara menembakan diri di dalam mobil itu masih menjadi yang terpopuler di laman News VIVA, Rabu, 1 Mei 2024
