- Antara/ Yudhi Mahatma
VIVAnews – Sekretaris Kabinet Dipo Alam menegaskan bahwa Istana sama sekali tidak terlibat dalam kasus suap pengurusan kuota impor daging sapi. Dipo juga mengaku tidak tahu siapa Bunda Putri, yang rekaman percakapan teleponnya dengan mantan Presiden PKS, Lutfhi Hasan Ishaaq diperdengarkan dalam persidangan pekan lalu.
Dalam rekaman itu tampak bahwa Bunda Putri ini berperan besar dalam pengadaan impor daging sapi. Dia disebut bertugas mengkondisikan para pengambil keputusan. Bahkan seorang menteri disebut pernah datang ke rumah si bunda ini di Pondok Indah, hingga jam 1 pagi.
Dalam rekaman itu, nama Dipo memang sempat disebut dalam percakapan Lutfhi dan si bunda itu. Kepada si Bunda Putri itu, Luthfi menyampaikan, "Bunda ini jam 10 ditunggu Dipo kan, sebelum dia ke JCC. Bun, nanti kita ketemu sama Mas Boed jam 2-an?" tanya Luthfi. Bunda Putri menjawab. "Udah Bunda nunggu di Grand Hyatt saja, supaya nggak usah kemana-mana. Kalau begini caranya, malas deh ngurus TPA-nya," kata Bunda Putri.
Ditanya soal si Bunda Putri itu, Dipo menjawab, “Saya kenalnya Bunda Sri, kakak saya. Bunda Putri siapa yang tahu?” kata Dipo di Jakarta, Minggu 1 September 2013. Selain mengaku tidak mengenal Bunda Putri, Dipo juga menegaskan bahwa dia tidak kenal nama-nama yang disebut di sidang kasus sapi impor. “Saya tidak kenal Ridwan Hakim anaknya Hilmi Aminuddin. Jadi saya juga tidak kenal Bunda Putri,” ujar Dipo.
Dipo mengatakan tak tahu kenapa dia kemudian ikut disebut-sebut dalam kasus itu. “Apa hubungannya saya dengan impor sapi? Itu kan urusan teknis kementerian,” kata dia.
Dipo yakin bahwa nama “Dipo” yang disebut dalam rekaman sadapan KPK atas Ridwan Hakim, mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, dan Bunda Putri, bukan dia. “Itu bukan nama saya. Bukan Dipo Alam. Mungkin ada pemain bola bernama Dipo, polisi bernama Dipo, penjahit bernama Dipo, atau pemilik Warung Padang bernama Dipo,” ujarnya.
Baca juga:
Dua Pelaku Penganiayaan Berat terhadap Bripda Oktavianus Masih Buron
Kepolisian Resor Yahukimo mengungkap kasus penganiayaan berat oleh orang tak dikenal (OTK), terhadap anggota Polres Yahukimo bernama Bripda Oktavianus Buara. Hal ini disa
