Survei: Big Data Diyakini Naikkan Pendapatan 25%

Logo Hitachi.
Sumber :
  • japantimes.co.jp
VIVAnews -
Lion Parcel Ungkap Strategi Penetrasi Pasar ke Segmen UMKM dan Korporat
Survei Big Data Asia Economist Intelligence Unit (EIU) oleh Hitachi Data Systems Corporation (HDS) merilis temuan adopsi big data memberikan dampak positif bagi perkembangan perusahaan.

Tak Hanya Hancurkan Paket Bantuan, Warga Yahudi Israel Juga Bunuh 31 Relawan Kemanusiaan

Big data merupakan terobosan baru dalam pengelolaan informasi. Semua data yang belum diolah dan dianalisis menggunakan
Edy Rahmayadi Sudah Daftar Cagub ke Tujuh Parpol, PAN: Ada Rekam Jejak yang jadi Acuan Kita
tools yang umum digunakan saat ini disebut juga dengan Big data. Sifatnya mentah. Ada yang tidak terstruktur, ada pula yang semi terstruktur.


Survei menyebutkan, separuh dari perusahaan di Asia Pasifik meyakini optimalisasi big data dapat meningkatkan pendapatan perusahaan setidaknya sampai 25 persen atau bahkan lebih.

Demikian salah satu hasil survei HDS yang dirilis, Jumat 6 Desember 2013. Anak perusahaan Hitachi Ltd itu memproyeksikan kenaikan potensial pendapatan 500 lebih perusahaan di Asia Pasifik bisa mencapai US$250 miliar, setara Rp2.980 triliun, jika mengoptimalkan big data.

Hasil survei menunjukkan sepertiga perusahaan yang disurvei mengakui lebih maju dengan baik. "80 Persen karyawan mengatakan mereka percaya memperbaiki akses ke data adalah sangat penting," ujar survei itu.

Lebih dari 70 persen responden mengatakan big data dapat memberikan keuntungan dalam produktivitas, profitabilitas, dan inovasi. Kendati demikian, memang diakui adopsi strategi big data di Indonesia memang terbilang lambat.

Salah satu penghambatnya adalah problem komunikasi internal dan pembagian informasi yang lemah dan kurangnya pelatihan skill in-house dan software.

Dari segi perusahaan, saat ini industri telekomunikasi adalah yang terbesar menggunakan big data mengingat jumlah pelanggannya sangatbesar, yakni 67 persen, disusul makanan dan pakaian (57 persen) dan jasa keuangan (52 persen).

Sedangkan, saat ini lebih dari 60 persen bidang jasa keuangan dan industri makanan dan pakaian belum mengadopsi big data. Adopsi bidang kesehatan dan ilmu pengetahuan alam juga masih tertinggal jauh di belakang, 72 persen dari mereka bahkan belum mengenal big data.

"Mengambil keuntungan dari big data bukan semata-mata tentang teknologi informasi tetapi merupakan praktik bisnis yang sehat," kata Neville Vincent, Senior Vice President dan General Manager HDS Asia Pasifik.

Survei ini telah mewawacarai dan melibatkan lebih dari 500 eksekutif perusahaan di Asia Pasifik.
Presiden Putin Tiba di China (Doc: AP Photo/Yue Yuewei)

Putin Bertemu Xi Jinping, Perang Ukraina Jadi Topik Diskusi

Presiden China, Xi Jinping menyambut kedatangan Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Kamis, 16 Mei 2024, ketika ia memulai kunjungan kenegaraan dua hari di Beijing.

img_title
VIVA.co.id
16 Mei 2024