Sumber :
- ANTARA FOTO/Judhi-Humas ESDM
VIVAnews
- PT Pertamina diminta lebih maksimal dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin memasang alat monitoring penggunaan Bahan Bakar Minyak Bersubsidi (BBM) atau
Radio Frequency Identification
(RFID).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik, Rabu 11 Desember 2013, menyatakan berbagai keluhan yang muncul terkait pemasangan RFID ini karena Pertamina hanya sedikit mengerahkan sumber daya manusianya.
"Jangan ragu-ragu, jangan pelit, rekrut yang lulusan SMA untuk pasang-pasang. Sehingga mereka dapat pekerjaan, antrean bisa berkurang. Jangan takut keluar uang untuk rakyat kita," kata Wacik.
Sebelumnya, Pertamina mengaku pesimistis target pemasangan RFID akan sesuai yang direncanakan pada tahun ini. Dari target sekitar 4 juta unit, baru puluhan ribu yang terpasang.
Seperti diketahui, Pertamina menggandeng PT Inti dalam memberlakukan Sistem Monitoring dan Pengendalian BBM (SMPBBM) demi penyaluran bahan bakar bersubsidi tepat sasaran.Program ini baru diterapkan di Jakarta dan ditargetkan selesai pemasangan pada 31 Desember 2013.
Selengkapnya, baca .
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Jangan ragu-ragu, jangan pelit, rekrut yang lulusan SMA untuk pasang-pasang. Sehingga mereka dapat pekerjaan, antrean bisa berkurang. Jangan takut keluar uang untuk rakyat kita," kata Wacik.