Sumber :
- youtube.com
VIVAnews
- Peserta misi berani mati yang digalang perusahaan antariksa swasta asal Belanda, Mars One ke Planet Mars makin menyusut.
Saat membuka pendaftaran tahap pertama, peserta yang melamar mencapai 200.000. Namun, pada tahap selanjutnya, peserta tersisa 1058 orang saja.
Dilansir
Mashable
Baca Juga :
Nikita Mirzani Bongkar Dugaan Penyiksaan Mantan Pacar: Dijambak, Dibenturkan ke Sofa Selama 30 Menit
Baca Juga :
Khawatir Kena Sadap, Hakim MK Ingatkan Peserta Sidang Tak Aktifkan Ponsel Selama Persidangan
"Peserta yang masih bertahan itu kini segera akan menjalani pemeriksanaan medis dan menjalani simulasi ketat, kerja sama tim dan uji kemampuan fisik serta emosional," kata Kepala Medis Mars One, Norbert Kraft.
Pada Januari nanti, Mars One akan mencampur para peserta, dan akan menjalani pelatihan keterampilan hidup selama 8 bulan lebih ke depan.
Layaknya Reality Show
Uniknya penentuan peserta yang dinyatakan lolos tidak ditentukan oleh para ahli, namun masyarakat umum yang menentukan, lewat siaran televisi.
Pemilihan peserta yang maju ke final akan dibuat layaknya format reality show di televisi. Tahap pemilihan ini akan menyaring 40 besar peserta, yang akan menunjukkan kesesuaian mereka jadi manusia pertama yang menjelajahi Mars.
Pada tahap ini, barulah Mars One akan memilih manusia ke Mars dengan pertimbangan utama potensi iklan yang terbaik dari masing-masing peserta tersisa.
Direktur Mars One, Bas Lansdorp sebelumnya mengatakan misi berani mati itu dapat terlaksana jika perusahaan sudah memiliki dana sebesar US$6 miliar, atau setara Rp66 triliun.
Untuk mendapatkan dana sebesar itu, Mars One akan bekerja sama dengan stasiun televisi agar bisa menyiarkan secara langsung kehidupan manusia di Mars. Ia ingin setiap detik misi ini bisa disiarkan.
"Empat miliar dolar selama empat minggu karena dunia akan menonton," ujar bos Mars One mentarget saat berbicara dalam konferensi pers di New York awal tahun ini.
Sebenarnya Mars One telah mendapat tawaran bantuan dari Lockheed-Martin, sebuah korporasi kontraktor pertahanan asal Maryland, AS, tapi ditolak oleh Lansdorp.
Ia enggan bekerjasama dengan NASA dan bertekad akan menggunakan teknolosi SpaceX, perusahaan transportasi antariksa AS milik Elon Musk, meski ini masih bersifat rumor. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pada Januari nanti, Mars One akan mencampur para peserta, dan akan menjalani pelatihan keterampilan hidup selama 8 bulan lebih ke depan.