Gerindra: Konflik PPP Tak Ganggu Pencapresan Prabowo

Fadli Zon.
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews -
Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon, menilai konflik internal mitra koalisi partainya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), tidak mengganggu proses pencalonan Prabowo Subianto sebagai presiden. Sebab, kericuhan antara Suryadhama Ali (SDA) selaku Ketua Umum dengan sejumlah pengurus partai berlambang kabah itu merupakan permasalahan internal.


"Itu bukan urusan kami," kata Fadli di Jakarta, Minggu 20 April 2014.


Fadli menegaskan, konflik internal mitra koalisi partainya dalam Pemilihan Presiden 2014 itu tak ada kaitannya dengan Gerindra. Sebelum Suryadharma Ali mendukung Prabowo, kata dia, PPP sudah ada masalah di internal. "Jadi dukungan terhadap Gerindra secara institusional yang kami hargai, termasuk figur dari SDA (Suryadharma Ali)," terangnya.
Nobar Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Gelora 10 November, Keamanan Jadi Prioritas Utama


Sarana Jaya Jadi BUMD Jakarta Pertama Terima Sertifikat Manajemen Aset ISO 55001:2014
Fadli juga mengatakan, Gerindra tak khawatir jika konflik internal PPP itu berujung pada pembatalan koalisi. Selama ini, kata dia, Gerindra menjalin komunikasi juga dengan partai lain. "Dalam waktu dekat akan disimpulkan," katanya.

Maverick Vinales Temukan Masalah di Motor Aprilia Tunggangannya

Menurut Fadli Zon, sebagai partai lawas yang telah berkiprah cukup lama dalam kancah perpolitikan nasional, PPP tentu bisa menyelesaikan permasalahan internalnya dengan baik. Konflik internal serupa juga bisa terjadi di semua partai.


"Sebagai partai yang telah berdiri 40 tahun, PPP pasti bisa menyelesaikan masalah internalnya," kata Fadli.


Sebelumnya, Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PPP Minggu dini hari tadi memberhentikan sementara Surydharma sebagai Ketua Umum DPP PPP. Keputusan itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PPP M Romahurrmuziy atau yang biasa disapa Romy di kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat Minggu dinihari.


Uniknya, Suryadharma Ali menyatakan telah memecat Romy cs dari posisi mereka di PPP menyusul perpecahan internal di tubuh partai ini. Elite PPP terbelah akibat manuver Suryadharma Ali, yang secara sepihak menjalin koalisi dengan calon presiden (capres) dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya