Elpiji Melon Mendadak Langka di Aceh, Warga Resah

Ratusan tabung elpiji tak sesuai standar SNI
Sumber :
  • Ayatullah Humaeni | VIVAnews
VIVAnews - Sejak beberapa hari terakhir ini, pasokan elpiji ukuran 3 kilogram di Aceh berkurang. Hal tersebut, ditengarai karena berpindahnya pemakai gas elpiji dari 12 kilogram ke elpiji 3 kilogram. Akibat dari kekurangan tersebut, harga elpiji 3 kg meningkat tajam.
Oposisi Akan Jadi Minoritas dan Kandidatnya Hanya PKS-PDIP, Menurut Peneliti Senior BRIN

“Elpiji 3 kilogram saat ini sedang kurang. Ini, karena pengguna gas elpiji besar (12 kg) beralih menggunakan tabung kecil (3 kg),” ujar Bukhari, salah seorang pedagang juga ketua salah satu koperasi perdangangan di Lhokseumawe, Aceh, kepada VIVAnews, Selasa 27 Mei 2014.
Codeblu Belum Bayar Utang Rp500 Juta, Aline Adita Ancam Bakal Sita Asetnya

Hal tersebut, menurut Bukhari mengakibatkan melambungnya harga elpiji 3 kg tersebut. Kata dia, harga gas elpiji tabung 3 kg dari Rp16 ribu menjadi Rp25 ribu. 
Sandiaga Uno Bakal Ikut Nobar Timnas Indonesia di Depan Balai Kota Solo

Beberapa warga mengaku kelangkaan bahan baku untuk memasak tersebut tidak terjadi pada tabung gas 3 kilogram, namun juga pada tabung elpiji 12 kilogram. “(Elpiji) yang 12 kilo juga susah kita dapatkan. Tadi pagi, saya harus mencari di beberapa grosir. Harganyapun naik, dari Rp90 ribu naik jadi Rp105 ribu,” kata Dimas, warga Lhokseumawe.

Hal yang sama juga terjadi di Meulaboh, Aceh. Sejumlah warga di pantai barat Aceh tersebut mengalami kesulitan memperoleh gas elpiji ukuran 3 kilogram. 

“Susah kali kita dapatkan gas (3 kg) di sini. Grosir-grosi yang jual elpiji di Meulaboh hampir semuanya kosong,” ujar Ema, warga Meulaboh. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya