Joko Widodo Anggap Koperasi Tak Tepat untuk Petani dan Nelayan

Jokowi Sambangi Pasar di Purwakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews -
Calon Presiden Joko Widodo menganggap bahwa koperasi untuk para nelayan dan petani di Indonesia sudah tidak efektif lagi. Hal itu, disampaikan Joko Widodo pada saat kampanye di Indramayu, Jawa Barat, Selasa 17 Juni 2014.


Kata Joko Widodo, dengan adanya koperasi tidak cukup membantu para nelayan dan petani dalam hal permodalan. Menurut dia, paling efektif adalah dengan memberikan bantuan langsung supaya subsidi pemerintah untuk petani dan nelayan itu langsung dirasakan.


"Dari yang saya tangkap di bawah, mereka tidak senang dengan koperasi. Karena, kata mereka yang dapat modal hanya pengurus. Kalau masalah itu harus mengertilah," kata Joko Widodo.
Parma Promosi ke Serie A, Klub Milik Orang Kaya Indonesia Menyusul?


Terpopuler: Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024, SIM Mati Tidak Perlu Bikin Baru
Salah satu solusinya apabila diberi mandat oleh rakyat, dia bersama Jusuf Kalla akan membangun bank angro maritim dan agro bisnis di setiap daerah yang produktivitas pertanian dan perikanannya sangat besar.

'Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar' Jadi Tema Hari Pendidikan Nasional 2024

Joko mengaku hal itu memang bukan inovasi baru. Tetapi, menurutnya, sistemnya yang diperbaiki, sehingga masyarakat, petani, dan nelayan bisa menikmati bantuan langsung dari pemerintah.


"Itulah yang tepat guna yang dibutuhkan mereka. Bisa saja agro maritim ini tidak usah didirkan lagi, yang sudah ada juga tidak apa-apa," kata dia.


Selain itu, akses pasar untuk para nelayan juga harus diberikan. Sebab, ikan hasil tangkapan para nelayan bukan barang yang bisa bertahan lama. Apabila ikan sudah membusuk pasti sudah tidak ada harganya lagi.


"Sehingga, mereka butuh
cool storage
dengan harga yang ringan. Atau mungkin dengan teknologi lain supaya tidak tergantung pada listrik dan supaya tidak bayar," ujar Joko Widodo. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya