Kendala Perizinan Rusunami Beres Akhir Mei

VIVAnews - Menteri Perumahan Rakyat, M Yusuf Asy'ari, optimistis dapat menyelesaikan proses perizinan rumah susun sederhana milik (rusunami) dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Semua kendala perizinan akan tuntas paling lambat dalam dua pekan, atau maksimal akhir Mei.

Konsumen Tes Konsumsi BBM Wuling Alvez, Segini Hasilnya 

"Sudah dikoordinasikan dengan Pemda DKI untuk semua perizinan rusunami," kata Yusuf di Jakarta, belum lama ini.  

Semua pihak terkait, Yusuf melanjutkan, telah menyelesaikan masalah perizinan mengenai apartemen bersubsidi, termasuk enam rusunami yang bermasalah dan sempat disegel pemerintah DKI.

Enam rusunami bermasalah yang sempat disegel adalah Kalibata Residence milik Agung Podomoro, East Park Residence (Citra Sarana Persada), dan Kebagusan City (Perdana Gapura Prima).

Tiga rusunami lainnya adalah Gading Nias Residence milik Tiara Metro Jaya, Pancoran Riverside (Graha Rayhan Triputra), dan Pulo Gebang Residence (Bakrieland Development).

Penyegelan tersebut karena enam proyek rusunami belum mengantongi izin mendirikan bangunan (IMB). Secara total, keseluruhan proyek yang mengalami masalah perizinan di DKI Jakarta sebanyak 89 proyek.

Yusuf menambahkan, masalah perizinan sedang dicarikan jalan keluar terbaik. "Gubernur tidak membebani, dalam waktu dekat sudah ada jalan keluarnya," katanya.

Mengenai keinginan beberapa pengembang untuk menaikkan harga jual rusunami dari Rp 144 juta per unit menjadi Rp 180 juta per unit, Yusuf mengaku belum mendapat pemberitahuan resmi.

Gabungan pengembang rusunami mengisyaratkan akan mengirimkan usulan kenaikan harga rusunami kepada Kementerian Negara Perumahan Rakyat.

Yusuf menjelaskan, harga rusunami Rp 144 juta per unit masih menguntungkan meskipun tidak sebesar apartemen komersiil. "Dengan harga itu (Rp 144 juta), masih bisa jalan," kata Yusuf.

VIVA Militer: Pangdivif 3 Kostrad sambut kedatangan Satgas Pamtas RI-PNG

Penuh Bangga, Mayjen TNI Bangun Nawoko Sambut Kemenangan Prajuritnya dari Medan Laga

Mereka adalah Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 433 Kostrad yang baru selesai dari penugasan di wilayah Papua melawan OPM

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024