Ekonomi Melambat, Korsel Pangkas Target Pertumbuhan 2014 dan 2015

Turis Jepang di Pusat Kota Seoul
Sumber :
  • REUTERS/Lee Jae-Won
VIVAnews
- Negara dengan perekonomian terbesar keempat di Asia, Korea Selatan (Korsel), telah memangkas proyeksi pertumbuhan untuk tahun ini dan tahun depan karena melemahnya sentimen konsumen dan bisnis.


Melansir laman
BBC
, Senin 22 Desember 2014, Kementerian Strategi dan Keuangan negeri gingseng itu mengatakan ekonomi Korsel pada tahun ini hanya tumbuh sebesar 3,4 persen, atau turun dari perkiraan sebelumnya, sebesar 3,7 persen.

Ketangkep 5 Kali, Ini Alasan Rio Reifan Berulang Kali Pakai Narkoba Lagi

Pertumbuhan pada tahun 2015 juga diturunkan menjadi 3,8 persen dari 4 persen pada prediksi sebelumnya. Pemerintah mengatakan, investasi swasta dan belanja konsumen, lebih lemah dibanding yang diharapkan. Tahun lalu, ekonomi Korsel tumbuh sebesar 3 persen.
Rupiah Kembali Anjlok ke Level Rp 16.234 per Dolar AS


Bongkar Sifat Posesif Rizky Irmansyah, Nikita Mirzani Sampai Jaga Jarak dengan Raffi Ahmad
Penurunan proyeksi pertumbuhan ini menandakan ekonomi tengah mengalami perlambatan. Padahal, sepanjang tahun ini, pemerintah Korsel telah dua kali memotong suku bunga untuk meningkatkan pertumbuhan.

Kementerian itu berharap kondisi ekonomi akan membaik pada 2015. Kondisi itu didasarkan pada penurunan harga minyak, serta langkah-langkah stimulus yang bakal digelontorkan pemerintah.


Penurunan harga minyak dunia, diperkirakan akan meningkatkan konsumsi dalam negeri Korsel sebesar 3 persen pada tahun depan.


Pemerintah juga berencana untuk memperkenalkan langkah-langkah untuk meningkatkan upah dan mendorong perusahaan untuk menciptakan lapangan kerja serta meningkatkan investasi.


Langkah itu termasuk meningkatkan upah minimum dan menghabiskan hampir 60 persen dari anggaran tahunan pada semester pertama tahun 2015.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya