Sumber :
- BHF
VIVA.co.id
- Sedikitnya 1.200 orang ikut serta dalam acara lari santai di Bournemouth, Inggris, yang digelar untuk pengumpulan dana sebesar £70,000 atau Rp1,3 miliar bagi Yayasan Jantung Inggris, Minggu, 12 April 2015.
Dikutip dari laman
Telegraph
, Selasa, 14 April 2015, panitia yang bertanggung jawab menentukan jalur untuk lomba lari berjarak 10 kilometer, itu tidak tahan untuk buang air kecil di kamar mandi.
Dia pun meninggalkan posisinya, membuat sekitar 300 orang pelari tersesat dan harus berlari 3 kilometer lebih jauh dari semestinya, membuat sebagian meneteskan air mata setelah melalui garis akhir.
Dewan kota Bournemouth yang menjadi penyelenggara acara lari, mengatakan tengah menyelidiki mengapa seorang penunjuk arah tidak berada di posisinya, pada saat yang krusial.
Mereka membantah bahwa si penunjuk arah hilang karena kebelet pipis, namun menolak untuk mengatakan apa yang sebenarnya terjadi, kecuali mengatakan ada kebingungan dalam pengaturan panitia.
Masalah terjadi ketika pelari yang berada di bagian depan, telah mendekati titik di mana mereka semestinya berputar arah. Tapi dengan menghilangnya panitia, mereka terus saja berlari hingga tersadar bahwa mereka salah jalur.
Hayley James yang tengah mengandung selama empat bulan menyatakan kekecewaannya. Menggelar acara sebesar itu dengan hanya satu penunjuk arah. "Sungguh tidak dapat dimengerti," ucapnya.
Akibat kekacauan yang terjadi, acara perayaan kemenangan pun dibatalkan, memicu kekecewaan lebih besar dari para peserta. Terutama Karl Welch, orang pertama yang tiba di garis akhir.
Para peserta lari membayar £14 untuk biaya pendaftaran, dengan semua dana terkumpul diserahkan pada Yayasan Jantung Inggris.
Dua Pelaku Penganiayaan Berat terhadap Bripda Oktavianus Masih Buron
Kepolisian Resor Yahukimo mengungkap kasus penganiayaan berat oleh orang tak dikenal (OTK), terhadap anggota Polres Yahukimo bernama Bripda Oktavianus Buara. Hal ini disa
VIVA.co.id
2 Mei 2024
Baca Juga :
