- Dok. 6397
VIVA.co.id - Saat ini, kreativitas dalam dunia fesyen berkembang cukup pesat. Desainer-desainer muda bermunculan dengan rancangan bergaya edgy yang semakin memperketat persaingan di belantika mode.
Moda marketing-nya pun semakin beragam. Busana, semakin mudah didapatkan, hanya dengan menekan tombol pada layar ponsel atau komputer. Kuncinya hanya satu, menghadirkan desain yang disukai banyak orang.
Hal itu lah yang coba dilakukan label fesyen 6397. Brand yang mengutamakan konsep busana bagi wanita modern itu justru menghadirkan busana yang banyak dikecam netizen.
Dilansir Metro.co.uk, alasannya, baju tersebut dianggap jauh dari kesan fashionable dan dijual dengan harga terlalu mahal. Bertajuk “Baju Petani Katun”, gaun tersebut terlihat longgar, nyaris tanpa potongan.
Tidak adanya detail di gaun tersebut, membuatnya terlihat buruk. Bahkan, netizen tidak lagi menyebut busana tersebut sebagai gaun, melainkan karung.
Ada yang beropini lebih tajam dan kritis dengan menyatakan busana tersebut mengeksploitasi kemiskinan atas nama mode, dan menjualnya dengan harga tinggi. Bagaimana tidak, busana tersebut dibanderol seharga 250 poundsterling atau setara Rp4,8 juta.
“Tidak perlu membayar sebanyak itu untuk desain yang begitu buruk,” tulis seorang netizen.
Lainnya berkomentar, busana tersebut bisa didapatkan secara gratis dengan meminjam kemeja oversized dari mereka yang bertubuh plus.
Kendati dikecam banyak netizen, hingga berita ini diturunkan, 6397 masih tetap memajang busana tersebut di situs e-commerce mereka. (art)
Koleksi Fesyen Ini Diluncurkan untuk Dukung Pemberdayaan Perempuan
Industri fesyen banyak melibatkan perempuan sebagai pekerjanya. Namun, brand Indonesia yang secara eksplisit fokus mendukung pemberdayaan perempuan masih langka.
