Sumber :
- ANTARA FOTO/Reno Esnir
VIVA.co.id
- Mantan Dirut Perusahaan Listrik Nasional (PLN) Dahlan Iskan telah menjalani pemeriksaan di Badan Reserse Kriminal Mabes Polri. Dahlan diperiksa penyidik Bareskrim selama enam jam terkait kasus Cetak Sawah, di Ketapang, Kalimantan Barat.
"Hari ini saya diperiksa sebagai saksi soal perihal sawah baru. Saya jelaskan, bahwa sawah baru itu diperlukan di Indonesia untuk mengganti sawah yang setiap tahun selalu berkurang, karena untuk perumahan dan industri," ujar Dahlan Iskan, di Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 30 Juni 2015.
Baca Juga :
Mobil Listrik Dahlan Iskan di UGM Jarang Dipakai
Menurutnya, Pupuk Indonesia sudah memulai penggarapan lahan sawah tersebut sekira 100 hektare, dan sudah dilakukan dengan baik.
"Saya memohon agar sawah ini dilanjutkan, karena sudah terlanjur empat ribu (hektare) yang dibuka, karena petani di sana sudah menunggu dan saya yakin sekali bahwa Pupuk Indonesia mampu mengerjakan itu sepanjang mendapatkan dorongan yang kuat," ujarnya.
Diketahui, program cetak sawah ini merupakan program urunan berbagai BUMN seperti Pertamina, PT PGN, Pelindo, Hutama Karya, Akses dan juga BRI. Tetapi, dana
Coorporate Sosial Responsibility
(CSR) itu diduga untuk mendanai program fiktif BUMN yang mengatasnamakan program Cetak Sawah.
Dalam kasus ini, penyidik Bareskrim Polri telah melakukan pemeriksaan 25 saksi, dan juga memeriksa mantan Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Saya memohon agar sawah ini dilanjutkan, karena sudah terlanjur empat ribu (hektare) yang dibuka, karena petani di sana sudah menunggu dan saya yakin sekali bahwa Pupuk Indonesia mampu mengerjakan itu sepanjang mendapatkan dorongan yang kuat," ujarnya.