Saat Gerhana Matahari Total, Hewan Alami Kebingungan

Diskusi Gerhana Matahari Total di TIM, Jakarta
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mitra Angelia

VIVA.co.id –  Tiga belas hari lagi, fenomena alam Gerhana Matahari Total (GMT) akan melewati 12 provinsi di Indonesia. Fenomena GMT yang jatuh pada 9 Maret 2016 itu dikatakan langka, sebab fenomena serupa akan datang 350 tahun kemudian.

Jangan Panik Jika Siang Nanti Langit Mendadak Berubah Malam

Namun, ada hal unik yang mesti diperhatikan oleh manusia saat GMT tiba. Selain mahkota matahari, atau korona yang indah terlihat jelas ketika bulan sempurna menutupi matahari, akan ada perubahan dalam perilaku hewan.

Dosen astronomi Insitut Teknologi Bandung (ITB) Premana Premadi menyebutkan, manusia saat GMT sebaiknya memperhatikan keheningan yang terjadi, yaitu tanpa adanya suara hewan saat itu.

Mitos Seputar Gerhana Matahari Total, Hanya 1 yang Benar

Normalnya, Premana menjelaskan, hewan diurnal, atau hewan yang aktif di siang hari akan merasa kebingungan saat terjadi GMT.

Ia mencontohkan, seperti burung yang selalu berkicau, ketika sudah bertemu cahaya. Maka saat GMT, seketika burung perlahan akan berhenti berkicau.

Penampakan Hilal Terpengaruh Gerhana Matahari Total

"Ketika GMT, pastikan betul tenang, karena akan menikmati kesunyian yang alami. Karena, hewan akan bingung," ungkapnya dalam diskusi Gerhana Matahari Total di Planetarium Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin 25 Februari 2016.

Ternyata, menurut Premana, tidak hanya hewan diurnal yang kebingungan. Hewan nokturnal, atau hewan yang aktif di malam hari, ketika GMT terjadi pun merasa bingung.

"Waktunya tidur, kok terang lagi. Kelelawar keluar, nyamuk mulai mengigit, ini akan menarik jika diperhatikan," kata Premana.

Diketahui 12 provinsi di Indonesia yang dapat menyaksikan seluruh fenomena langka ini, yaitu, Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara. Tujuh kota yang dilewati GMT adalah Bengkulu, Palembang, Samarinda, Palu, Tanjung Pandan, Pangkalan Bun, dan Ternate.

Selain itu, sejumlah daerah lain di Indonesia juga bisa menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian (GMS), antara lain Padang, Jakarta, Bandung, Surabaya, Pontianak, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Kupang, Manado, dan Ambon. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya