Tahan Bantuan Medis

Presiden Tegur Bea Cukai Belawan

VIVAnews - Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono terang-terangan menyampaikan kekecewaannya terhadap petugas Bea Cukai Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara, yang masih menahan bantuan peralatan medis dari Jerman. Bantuan itu seyogyanya ditujukan untuk Rumah Sakit Umum Zainal Abidin, Banda Aceh.

"Saya minta kepada Sekretaris Kabinet, Menteri Keuangan dan Direktorat Bea dan cukai mencari tahu kenapa," kata Yudhoyono saat memberikan sambutan pada peresmian Bandara Internasional Sultan iskandar Muda, Aceh besar, Kamis, 6 Agustus 2009. 

Menurut Yudhoyono pada saat masa tanggap darurat tsunami Aceh, pihak pelabuhan belawan Medan juga pernah melakukan hal yang sama dan dia juga pernah menegur mereka.

"Saya dulu pernah marah kepada beacukai, kita harus bisa membedakan mana barang seludupan dan mana barang bantuan kemanusian untuk menyelamatkan jiwa saudara kita," sebutnya.

Yudhoyono juga meminta pemerintah Aceh untuk segera menyelesaikan persoalan itu. Selain itu, dia juga meminta kementerian terkait dappat mempercepat pelepasan alat bantuan medis tersebut.

"Coba dicek belum tentu Bea Cukai belawan salah, kalau ada surat yang belum dilengkapi ya dilengkapi, yang lalai harus mendapatkan sanksi," ujarnya.

Sebelas kontainer berisi peralatan medis Rumah Sakit Zainoel Abidin Banda Aceh kini ditahan pihak bea cukai di Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara. Penahanan dilakukan  sejak awal Juli lalu. Bea cukai menuntut biaya masuk atas barang hibah tersebut sebesar Rp 5 miliar.

Laporan Muhammad Riza | Banda Aceh

Hasil Drawing Perempat Final Thomas Cup dan Uber Cup 2024
Syabar Suwardiman, Asesor Program Sekolah Penggerak dan Guru Penggerak

Kontroversi Penetapan Kurikulum Merdeka Menjadi Kurikulum Nasional

Setiap pergantian kurikulum memiliki efek domino yang sangat luas. Paling mudah dipahami masyarakat pada setiap pergantian kurikulum berarti buku pelajaran juga berganti.

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024