- VIVA.co.id/Syaefullah
VIVA.co.id – Sudah satu bulan lebih kasus yang membelit Gatot Brajamusti sejak ditangkap saat tengah pesta sabu hari Minggu malam, 28 Agustus 2016 di kamar hotel Golden Tulip, Mataram, Nusa Tenggara Barat, masih terus bergulir hingga saat ini.
Temuan-temuan baru terus muncul dan semakin menyudutkan posisi Gatot atau yang lebih dikenal dengan sapaan Aa Gatot. Seperti yang terakhir, pelaporan Reza Artamevia dengan dugaan pasal 378, yakni penipuan ke Polda Metro Jaya. Reza merasa tertipu karena merasa aspat yang diberikan sebagai makanan kesehatan, ternyata sabu.
Menanggapi berbagai tuduhan yang ditujukan kepadanya, tim kuasa hukum Gatot melakukan jumpa pers hari ini di kantornya, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
"Kami lihat ada indikasi yang janggal di kasus ini. Adanya penipuan, tapi apa yang ditipu, adanya indikasi pelecehan seksual, pemerkosaan, termasuk ada indikasi hewan yg dilindungi. Kami ingin kasus ini dibuka secara terbuka," kata kuasa hukum Gatot, Ahmad Rifai, kepada media massa di kantornya, Jakarta Selatan, Minggu 9 Oktober 2016.
Rifai bahkan mengatakan bahwa Gatot terkejut atas pelaporan Reza tersebut.
“(Gatot) tidak percaya gitu pas kita kasih tahu. Karena selama ini Aa Gatot tidak mau mengungkap mereka. Kagetnya kok mereka seperti ini," ujar Rifai menambahkan.
Lebih lanjut, Rifai mengatakan bahwa semula memang Gatot tidak mau merespons saat ia diberi tahu dirinya dilaporkan terkait kasus dugaan penipuan.
“Dia (Gatot) berkomentar, 'Dia sudah lebih dulu tahu daripada saya.' Ada hal-hal yang di situ kita memang harus ungkap kasus ini. Makanya saya katakan bahwa kita harus mengungkap ini secara lugas,” ucap Rifai.
(ren)
