Seluk Beluk Memahami Alat Kontrasepsi

Ilustrasi kondom/alat kontrasepsi.
Sumber :
  • Pixabay/Anqa

VIVA.co.id – Salah satu alat proteksi dan kontrasepsi paling aman dalam mencegah penyebaran infeksi menular seksual adalah kondom. Hal-hal seputar alat kontrasepsi selalu dijelaskan di berbagai pendidikan seksual dan kesehatan. Namun, sayangnya belum banyak orang yang tahu bagaimana cara memilih alat kontrasepsi, dalam hal ini kondom yang berkualitas.

Satpol PP Bakal Tongkrongin RTH di Jakbar Usai Heboh Kondom Berserakan

Ya, asal memilih kondom tidak dianjurkan karena fungsinya bisa berubah akibat kualitasnya yang buruk. Dampak dari hal itu, adanya risiko terserang penyakit melalui hubungan seksual menjadi lebih tinggi.

"Kondom harus memiliki kualitas lateks terbaik, di mana Indonesia menjadi salah satu dari tiga negara penghasil lateks terbaik. Namun, lagi-lagi, kualitas tidak akan bermanfaat banyak jika tidak diolah secara tepat," ujar Deputy General Manager PT. DKT International, Pierre Frederick saat ditemui beberapa waktu lalu.

Heboh Banyak Temuan Kondom Bekas di RTH Jakbar, Camat Bakal Lakukan Ini

Menurut Pierre, dua negara terbaik dalam mengolah lateks yaitu Malaysia dan Thailand. Itulah mengapa kondom berkualitas terbaik biasanya diproduksi dari dua negara tersebut.

Memahami kualitas lateks dari kondom adalah hal yang penting agar terhindar dari hal-hal buruk yang tidak diinginkan. Selain itu, kondom sebaiknya memiliki lubrikan atau pelumas yang tepat agar terhindar dari bahaya lecet dan luka pada area intim.

Terpopuler: Kisah Mualaf Putra Altar, Zaidul Akbar Sebut Tak Perlu Sarapan di Pagi Hari

"Kualitas lateks kondom harus bagus karena ini menyangkut kehidupan manusia. Kualitas yang jelek bisa berefek buruk, mungkin saja memberi penyakit lain," ujarnya menambahkan.

Di samping itu, teliti dalam melihat tanggal kedaluarsa kondom juga harus dilakukan. Perlu diketahui bahwa masa kedaluwarsa kondom adalah lima tahun.

"Lebih dari itu, kualitas kondom bisa jelek, seperti robek yang bisa berdampak kehamilan atau tertular infeksi menular seksual atau lubrikan sudah tidak ada, berdampak pada perlukaan akibat adanya gesekan," kata dia.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya