2030, Perusahaan Teknologi Bakal Kuasai Ruang Kantor di Asia Tenggara
- REUTERS/Issei Kato
VIVA – Seiring pertumbuhan perekonomian online di Asia Tenggara yang semakin cepat, Konsultan Properti Internasional Jones Lang LaSalle atau JLL memprediksi bahwa perusahaan-perusahaan teknologi akan mendorong angka hunian perkantoran 15 hingga 25 persen dari volume bruto tahunan sewa perkantoran dalam 10 tahun ke depan hingga 2030.
Perusahaan-perusahaan teknologi telah menjadi kelompok utama penghuni perkantoran di kawasan ini. Mereka sering menjadi penyewa paling awal untuk melakukan pra-komitmen terhadap bangunan baru.
"Mengingat bahwa perusahaan-perusahaan teknologi akan menjadi sumber utama hunian kantor, ini adalah kesempatan bagi para investor dan pengembang real estate untuk menciptakan ruang yang akan memenuhi kebutuhan ini," kata Head of Capital Market Southeast Asia Research JLL Regina Lim dikutip dari keterangan resminya, Kamis 13 September 2018.
Perekonomian Asia Tenggara diperkirakan meningkat lima persen setiap tahun hingga 2020, melebihi tingkat global, yaitu 3,5 persen. Sementara itu, perekonomian internet di kawasan Asia Tenggara dapat bernilai lebih dari US$200 miliar pada 2025, dengan e-Commerce dilihat sebagai segmen yang mengalami pertumbuhan paling cepat.
Kenaikan tersebut sejalan dengan kelas menengah yang terus berkembang, segmen ini diprediksi akan meningkat sebesar 30 persen dalam lima hingga 10 ke depan untuk mencapai US$88 miliar pada 2025 Proyeksi tersebut berdasarkan penelitian Google-Temasek.
Lebih lanjut, menurutnya, co-working space dan ruang kerja fleksibel juga berkontribusi pada permintaan kantor di wilayah tersebut. Ruang kerja fleksibel telah naik sekitar 40 persen per tahun dalam tiga tahun terakhir dan sekarang mengambil dua persen dari stok perkantoran di wilayah Asia Tenggara. Meningkat dibandingkan pada 2015 yaitu 0,5 hingga satu persen.
“Menurut kami, dalam satu dekade mendatang, perusahaan e-Commerce akan terus bertumbuh, bersama dengan ruang kerja fleksibel dan co-working space,” ungkapnya.
Menurut JLL, peningkatan secara cepat untuk penempatan perkantoran yang didominasi oleh perusahaan-perusahaan teknologi dalam tiga tahun terakhir banyak terjadi, terutama di Jakarta, Bangkok, Manila dan Ho Chi Minh.
Proyek Kantor Prabowo di IKN Senilai Rp 1,7 Triliun Mulai Dilelang
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai melelang proyek Pembangunan Gedung dan Kawasan Perkantoran Kementerian Pertahanan di Ibu Kota Nusantara (IKN)
