Mantan Dirut BEI Bakal 'Caplok' Jouska

Direktur Utama BEI, Tito Sulistio. (Foto ilustrasi)
Sumber :

VIVA – Mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Tito Sulistio, dikabarkan berniat untuk 'mencaplok' Jouska dengan tujuan menyelamatkannya usai kasus investasi yang terjadi beberapa waktu lalu. Menanggapi kabar tersebut, Chief Executive Officer PT Jouska Finansial Indonesia, Aakar Abyasa Fidzuno, tak membantah hal tersebut.

BEI Setujui Bentoel Hengkang dari Pasar Modal Indonesia

Dia mengaku, tak lama usai kasus investasi beberapa waktu lalu menjerat pihaknya, cukup banyak senior di pasar modal yang memberikan nasihat kala pihaknya melakukan banyak konsultasi kepada mereka.

Baca juga: CEO Jouska Buka-bukaan soal Heboh Kasus Dana Investasi

Buka Perdagangan BEI, Ma'ruf Amin: Ekonomi 2024 Masih Menunjukkan Tanda-tanda Optimisme

"Memang sudah ada pertemuan (dengan Tito) dan pembicaraan seperti itu, tapi belum deal lah. Jadi saya belum bisa bicara banyak," kata Aakar dalam telekonferensi, Selasa 1 September 2020.

Mengenai apa saja dampak kasus investasi tersebut khususnya terhadap para nasabah eksisting Jouska, Aakar memastikan jika dampaknya tidak signifikan dan cenderung rendah.

Holding BUMN Jasa Survei Dukung Bursa Karbon di Indonesia, Ini Perannya

Sebab, dari 1.700 nasabah eksisting yang punya kontrak, 328 nasabah memiliki engage dengan Mahesa, dan 63 nasabah yang dispute, nasabah eksisting yang mengajukan komplain itu hanya ada 169 nasabah saja.

"Jumlahnya itu tak sampai 10 persen, dan komplainnya itu justru lebih ke soal ada yang meminta refund karena sudah bayar tapi kontraknya belum selesai, dan meminta dikembalikan uangnya," ujar Aakar.

Selain itu, ada juga klient eksisting yang justru menanyakan kapan untuk mengadakan meeting lagi, dan hal-hal lain yang justru terkesan mendukung dan tak mempermasalahkan kasus yang tengah terjadi saat itu.

"Support dan tanggapan inilah yang sebenarnya membuat saya makin yakin, bahwa masalah ini harus diselesaikan dengan tanggung jawab sebaik-baiknya," kata Aakar.

"Karena begitu banyak pihak yang punya harapan dan ekspektasi, atau bahkan kekecewaan dan tanggung jawab yang memang harus kita selesaikan," lanjut dia. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya