Khawatir Klaster Baru Usai Demo, Perusahaan Minta Buruh Rapid Test

Ilustrasi Kawasan Industri Jababeka Kabupaten Bskasi
Sumber :
  • VIVA/Dani

VIVA – Usai demonstrasi buruh yang berlangsung beberapa hari lalu, pihak perusahaan di Kabupaten Bekasi meminta seluruh buruh untuk mengikuti rapid test sebelum memulai kerja. Hal itu dilakukan untuk menekan angka penyebaran COVID-19 di klaster industri.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

"Setiap pekerja diminta untuk jalani tes, baik itu rapid test maupun tes swab, sebelum memulai kerja," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Bekasi, Sutomo, Senin 12 Oktober 2020.

Sutomo mengaku, tindakan ini sebenarnya sudah diberlakukan seluruh perusahaan industri di Kabupaten Bekasi. Tujuannya untuk mencegah penularan COVID-19 antar karyawan.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

"Laporan yang kami terima secara lisan baru dua perusahaan yang menerapkannya. Mungkin banyak lagi, tapi tidak lapor ke kami," jelas Sutomo.

Baca juga: Antisipasi Demo 13 Oktober 2020, Anies Perketat Penjagaan Fasum

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Apalagi, kata Sutomo, kegiatan unjuk rasa yang berlangsung beberapa hari lalu bisa memicu penyebaran COVID-19. Sehingga diperlukan setiap pekerja memeriksakan diri kesehatannya sebelum masuk kawasan pabrik.

Sutomo mengaku, dampak demo beberapa hari lalu memang belum terasa oleh pihak perusahaan. Tapi dia menyesalkan banyaknya buruh yang mengabaikan tugasnya. "Karena perusahaan sekarang berusaha mencari kegiatan produksi di tengah pandemi," katanya.

Selama pandemi COVID-19, kata Sutomo, banyak perusahaan di kawasan industri Kabupaten Bekasi sedang mencari cara agar kegiatan produksinya tetap berjalan. Meskipun mereka harus bekerja keras mencari kegiatan tersebut.

"Tapi kan ini baru mulai produksi sudah terjadi demo-demo. Yang jelas-jelas merugikan perusahaan dalam segi produksi," katanya.

Sutomo mengaku, banyak perusahaan sedang wait and see usai kejadian demo besar kemarin. Apakah kondisi tersebut bisa stabil atau justru memperkeruh perekonomian.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya