- VIVA.co.id/ Adi Suparman.
VIVA – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta Pemerintah Pusat menunda mengimpor beras. Sebab, panen raya diprediksi segera terjadi, dan karenanya, komoditas beras diharapkan mengandalkan petani lokal.
"Usul Jabar ke pemerintah pusat lebih baik menunda impor beras," ujar Ridwan Kamil seusai menyerap aspirasi perwakilan petani di 27 kabupaten/kota secara virtual di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu, 17 Maret 2021.
Menurutnya, kebijakan impor dapat dilakukan ketika stok beras dalam negeri defisit. Namun, saat ini, stok beras masih melimpah, terutama di Jawa Barat yang kini dalam kondisi surplus.
Hasil dialog berkesimpulan bahwa impor beras mengancam kesejahteraan petani. Bahkan, menurutnya, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Kabupaten Cirebon berharap impor beras tidak dilakukan saat menjelang panen raya.
"Tadi petani Cirebon curhat awalnya Bulog yang biasa membeli 120 ribu ton sekarang turun jadi 21 ribu ton," katanya.
Ridwan Kamil menambahkan, daripada impor beras, lebih baik membeli beras dari petani Jabar yang kini stoknya masih melimpah. Diprediksi hingga April mendatang, stok beras Jawa Barat surplus 320 ribu ton.