Simak Tips Sukses Berbisnis Kuliner di Tengah Pandemi

Ilustrasi layanan makan di restoran di masa pandemi dengan protokol kesehatan.
Sumber :
  • VIVA/Muhammad AR

VIVA – Pemberlakukan Pembatasan Kegiatam Masyarakat (PPKM) yang diberlakukan sejak Juni lalu memang memberikan dampak yang sangat signifikan untuk para pelaku bisnis di Indonesia. Tidak terkecuali restoran atau bisnis kuliner.

VKTR Cetak Pendapatan Rp 205 Miliar Kuartal I-2024

Berdasarkan data dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), sepanjang tahun 2020 sebanyak 1.033 restoran resmi tutup secara permanen di Indonesia.

Jika ditarik kondisi industri kuliner ke periode sebelum pandemi, masih banyak yang menggantungkan transaksi harian dari dine-in. Kalau pun sudah menggunakan pemesanan online, biasanya masih banyak yang hanya mengoptimalkan pemesanan eksklusif melalui pesan singkat atau media sosial. 

Codeblu Belum Bayar Utang Rp500 Juta, Aline Adita Ancam Bakal Sita Asetnya

Menurut tim OttoPoint, dibutuhkan adaptasi yang cepat dengan mengimplementasikan beragam solusi terkini, agar pelaku bisnis bisa mempertahankan usahanya. Nah, langkah-langkah apa saja yang sebaiknya diambil?

Berikut beberapa tips yang dirangkum oleh OttoPoint seperti dikutip VIVA, Selasa 5 Oktober 2021:

Menggenggam Kilau Emas, Kisah Inspiratif Yoki Hardian Tenggara

1. Maksimalkan Platform dan Media Sosial

Peningkatan tren pemesanan online, mau tidak mau memengaruhi penyesuaian strategi penjualan dan promosi yang berbeda dari beberapa tahun silam. Pertama, bisa secara perlahan mengembangkan frozen food.

Biayanya lebih efisien, makanan lebih tahan lama, selain itu dapat dijual lebih luas melalui e-commerce. Kedua, para pelaku bisnis sebaiknya mulai secara kreatif membuat konten promosi melalui media sosial seperti instagram, tiktok, facebook dan lainnya.

Pada riset yang dirangkum oleh We Are Social, dari 274,9 juta penduduk di Indonesia, sekitar 170 juta orang adalah pengguna aktif media sosial. 

2. Mulai Terapkan Strategi Marketing yang Efektif dari Sekarang

Pandemi bisa menjadi waktu yang cocok untuk memikirkan kembali strategi marketing yang efektif dan berkelanjutan. Pelaku bisnis disebut juga bisa mengumpulkan database pelanggan yang nantinya berguna untuk mengenal perilaku transaksi maupun preferensi mereka terhadap produk tertentu.

3. Gunakan Database untuk Strategi Marketing Terfokus

Database yang didapatkan tentunya berdampak positif untuk membuat strategi marketing yang efisien dan tepat sasaran. Kinerja marketing bisa diukur dengan lebih efektif juga, serta mencapai hasil yang lebih maksimal.

Pelanggan pun lebih nyaman, karena mereka mendapatkan konten marketing yang sesuai dengan kebiasaan dan pilihan personalnya. Sehingga mereka tidak lagi  merasa terganggu dengan konten atau iklan yang tidak relevan. Harapan akhirnya, mereka tertarik untuk bertransaksi kembali.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya