Bukit Asam Raup Laba Bersih Rp 2,8 Triliun di Semester I-2023

Produksi Batu Bara di Bukit Asam. (ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Jakarta – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) meraup laba bersih Rp 2,8 triliun di semester I-2023, atau turun sekitar 54 persen dibandingkan semester I-2022 yang mencapai sebesar Rp 6,15 triliun.

Cara Taspen Perkuat Srikandi Jadi Penggerak Finansial

Corporate Secretary Bukit Asam, Niko Chandra mengatakan, capaian laba bersih ini didukung peningkatan kinerja operasional sepanjang semester I-2023.

"Total produksi batu bara PTBA pada semester I-2023 mencapai 18,8 juta ton, tumbuh 18 persen dibanding periode yang sama tahun 2022 yakni sebesar 15,9 juta ton," kata Niko dalam keterangannya, Selasa, 29 Agustus 2023.

IDSurvey: BUMN Perlu Adaptif Hadapi Gejolak Ekonomi yang Tidak Stabil

Produksi Batu Bara di Bukit Asam.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Dia menjelaskan, kenaikan produksi ini seiring dengan kenaikan volume penjualan batu bara sebesar 19 persen, menjadi 17,4 juta ton. Pada semester I-2023, perseroan mencatat penjualan ekspor sebesar 7,1 juta ton, atau naik 37 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara realisasi Domestic Market Obligation (DMO) tercatat sebesar 57 persen.

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar di Kuartal I-2024, Penyaluran Kredit Tembus Rp 344,2 Triliun

Kemudian, lanjut Niko, pendapatan perseroan di semester I-2023 tercatat Rp 18,9 triliun, atau tumbuh 2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Kemudian, total aset perusahaan semester I-2023 tercatat sebesar Rp 46,3 triliun.

Dia mengungkapkan, berbagai hal yang menjadi tantangan bagi perseroan di tahun ini, antara lain yakni adanya koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar. Harga batu bara ICI-3 menurun sekitar 48 persen, dari US$138,5 per ton pada Juni 2022 menjadi US$72,63 per ton pada Juni 2023.

Di sisi lain, Harga Pokok Penjualan mengalami kenaikan, di antaranya pada komponen biaya royalti, angkutan kereta api, dan jasa penambangan. Karena itu, PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri, serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja positif.

Selain itu, Niko memastikan bahwa PTBA juga konsisten mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal. Dia berharap, pembentukan Mitra Instansi Pengelola (MIP) dapat segera terealisasi, dan memberikan dampak positif bagi kinerja keuangan PTBA.

"Sejalan dengan visi menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang peduli lingkungan, PTBA berkomitmen untuk mendukung kebijakan pemerintah yang mendorong hilirisasi batu bara dan menjaga ketahanan energi nasional. Perseroan telah memperoleh izin Kawasan Industri berbasis batu bara atau Bukit Asam Coal Based Industrial Estate di Tanjung Enim dengan luas 585 Ha, dan saat ini dalam proses menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya