4 Jenis Barang Impor di Bawah US$100 Ini Boleh Dijual di E-Commerce

E-commerce.
Sumber :
  • Unsplash

Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan, saat ini pemerintah telah memutuskan bahwa barang impor yang boleh dijual online lewat cross border, harus bernilai di bawah US$100 atau sekitar Rp 1,5 juta.

Dari TikTok ke Kehidupan Nyata: Kisah Inspiratif Aisyah, Kreator Affiliate Sukses Bantu Keluarga

Melalui unggahan di Instagram resminya @tetenmasduki_, Teten mengatakan bahwa kebijakan ini diambil berdasarkan keputusan rapat koordinasi terbatas, yang dilakukan bersama dengan sejumlah kementerian.

"Pemerintah telah menetapkan positive list produk yang boleh diperdagangkan lintas negara melalui crossborder online, meski dengan harga di bawah US$100," kata Teten melalui Instagram pribadinya @tetenmasduki_, dikutip Jumat, 3 November 2023.

Zendaya dan Tom Holland Dikabarkan Bakal Menikah, Benarkah?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memusnahkan barang bukti baju bekas impor ile

Photo :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

"Ada 4 kategori yaitu buku, film, musik, dan software," ujarnya.

Kementerian Keuangan Tanggapi Masukan Masyarakat Terkait Permasalahan Impor Barang Kiriman

Teten memastikan, pengecualian ini tetap sejalan dengan upaya bersama, untuk mencegah banjir produk impor dan melindungi produk lokal, sesuai Permendag No. 31/2023.

"Di luar positive list, tetap berlaku larangan impor barang dengan harga di bawah US$100 per unit melalui cross border e-commerce," ujarnya.

Kegiatan e-Commerce.

Photo :
  • Dokumentasi Blibli.

Diketahui, sebelumnya Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, telah menjelaskan daftar positive list alias barang di bawah harga US$100 atau Rp 1,5 juta, yang masih bisa diimpor melalui e-Commerce. Ada empat barang yang disetujui yakni buku, software, film, dan musik.

Nantinya, daftar positive list itu akan dievaluasi setiap enam bulan sekali. Saat ini, jenis barangnya dibatasi hanya empat jenis barang tersebut.

"Positive list nanti dievaluasi setiap enam bulan, tapi yang sudah disepakati itu tadi buku, film, software, dan musik," kata Zulhas di Jakarta, Selasa, 31 Oktober 2023.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya