Jokowi: Kunjungan ke Inggris untuk Perkuat Ekonomi Kreatif

Perdana Menteri Inggris David Cameron berjabat tangan dengan Presiden Jokowi
Sumber :
  • REUTERS/Stefan Wermuth

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu Perdana Menteri (PM) Inggris, David Cameron, di  Downing Street 10, pada Selasa, 19 April 2016, pukul 11.30 waktu setempat. Dalam pertemuan tersebut Presiden Jokowi menyampaikan penghargaannya atas kedatangan Cameron ke Indonesia beberapa waktu lalu.

Kembangkan Energi Baru Terbarukan, Inggris Bantu RI Rp270 Miliar 

“Kerajaan Inggris adalah partner utama Indonesia. Kunjungan saya kali ini akan digunakan untuk memperkuat kerja sama ekonomi kreatif dan mengembangkan industri kreatif,” tutur Presiden Jokowi, seperti dikutip dari laman Seskab.go.id, Selasa, 19 April 2016.

Sementara itu, PM Cameron menyampaikan bahwa sebagai negara dengan ekonomi terbesar ketujuh di dunia, Indonesia menjadi mitra penting bagi Inggris. “Kami berdiskusi soal kemitraan ekonomi di mana Inggris negara terbesar kelima berinvestasi di Indonesia dan ekspor kami berkembang dua arah dan jumlah WNI belajar di Inggris terus berkembang,” tutur Cameron.

Bos Keuangan Kota London Lirik Proyek Infrastruktur RI

PM Cameron juga mengumumkan beberapa perjanjian bisnis penting dengan Pemerintah Indonesia. “Saya juga akan mendiskusikan perjanjian kemitraan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dan UE. Inggris mendukung kuat soal ini,” tambah Cameron.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi didampingi oleh Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menlu Retno Marsudi, Seskab Pramono Anung, Menteri KP Susi Pudjiastuti, Kepala BKPM Franky Sibarani, Kepala BEK Triawan Munaf, dan Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana.

Investasi Dua Negara Raksasa di RI Anjlok

Beberapa agenda yang dilaksanakan dalam pertemuan tersebut yakni tete a tete, penandatanganan nota kesepahaman, dan jamuan santap siang.

Ilustrasi Fintech

New York Kalah Menarik dari London soal Investasi Fintech 2019 

Investasi Fintech di kota London tercatat lebih tinggi US$200 juta.

img_title
VIVA.co.id
27 September 2019