Warga Uighur di Australia Alami Intimidasi dari Polisi China
- abc
Investigasi oleh ABC News dan Australian Strategic Police Institute (ASPI) pada tahun 2018, menemukan beberapa kamp tahanan di Provinsi Xinjiang telah berkembang lebih dari dua juta meter persegi.
Menanggapi sejumlah pertanyaan, kementerian luar negeri China merujuk ABC ke pernyataan pemerintah China tentang terorisme, ekstremisme dan perlindungan hak asasi manusia di Xinjiang.
Pernyataan itu menegaskan bahwa provinsi Xinjiang itu telah lama menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari wilayah China yang menyatakan bahwa ada "upaya deradikalisasi" yang sedang berlangsung yang berfokus pada pendidikan, rehabilitasi dan pembelajaran bahasa China dan keterampilan tenaga kerja.
Kementerian luar negeri tidak menanggapi pertanyaan tentang tuduhan adanya campur tangan asing, termasuk kontak otoritas China dengan orang-orang Uighur yang tinggal di Australia.
Sejumlah kamp di Xinjiang meningkat lebih dari dua juta meter persegi pada tahun 2018.
ABC News/Google Earth/Digital Globe
Respon DFAT
Seorang pejabat Departemen Luar Negeri dan Perdagangan mengkonfirmasi bahwa Pemerintah Australia mengetahui "tentang laporan" bahwa sejumlah warga Australia telah dimintai keterangan oleh Pemerintah Cina.
"Pemerintah memandang masalah ini dengan serius dan telah mengangkat isu ini kepada otoritas China," katanya.
"Siapa pun yang merasa khawatir harus menghubungi polisi."
Associate Professor Michael Clarke dari Australian National University (ANU) gigih menyuarakan pesan dan desakan mengenai perlunya "campur tangan asing".