Logo ABC

Dua Universitas Australia Diduga Terkait Pelanggaran HAM di China

China menggunakan teknologi pengintaian untuk melacak dan memenjarakan etnis minoritas, termasuk warga Muslim Uighur.
China menggunakan teknologi pengintaian untuk melacak dan memenjarakan etnis minoritas, termasuk warga Muslim Uighur.
Sumber :
  • abc

Sementara itu, Curtin University di Perth menyatakan sedang meninjau prosedur persetujuan penelitiannya setelah adanya laporan Four Corners.

Laporan ini mengungkapkan bahwa seorang profesor di universitas tersebut terlibat dalam pengembangan metode untuk mengidentifikasi etnis minoritas di China dengan menggunakan teknologi AI.

Dr Darren Byler, ahli tentang Uighur dan China di Universitas Washington, menjelaskan bahwa sebagai bagian dari tindakan kerasnya, tentara China telah menggunakan teknologi pemindai wajah terbaru untuk melacak orang Uighur, tidak hanya di Xinjiang, tetapi di seluruh China.

"Itu hal yang cukup mereka banggakan untuk bisa mendeteksi, perbedaan ras atau perbedaan etnis, berdasarkan penampakan orang," katanya.

Associate Profesor Liu Wan-Quan dari Curtin diketahui melakukan penelitian yang didanai Pemerintah China yang meneliti wajah-wajah orang Uighur dan bagaimana fitur mereka dapat ditangkap dengan lebih baik dalam teknologi pemindaian wajah.

Penelitian Prof Liu Wan-Quan ini dinilai oleh pakar lainnya sebagai "profil rasial" dan telah memperingatkan bahwa setelah dibuat, dia tidak dapat lagi mengendalikan bagaimana teknologi itu digunakan Pemerintah Cina.

"Mereka akan berdalih, ini bidang keahlian saya. Ternyata saya bisa menggunakannya untuk mengidentifikasi orang Uighur sebagai bukan orang (suku) Han. Apa yang dilakukan negara dengan itu bukan tanggung jawabku," kata Prof Leibold.