Logo BBC

Trump Bertemu Tokoh Muslim Uighur dan Rohingya, China Protes

Presiden AS Donald Trump menjadikan persekusi agama sebagai salah satu kebijakan luar negerinya dan ia menerima para korban persekusi dari seluruh dunia di Gedung Putih. - KEVIN DIETSCH / EPA
Presiden AS Donald Trump menjadikan persekusi agama sebagai salah satu kebijakan luar negerinya dan ia menerima para korban persekusi dari seluruh dunia di Gedung Putih. - KEVIN DIETSCH / EPA
Sumber :
  • bbc

"Saya perlu tekankan bahwa di China, situasi yang disebut sebagai persekusi agama ini tidak ada," kata juru bicara Kementrian Luar Negeri China, Lu Kang, di jumpa pers di Beijing hari Kamis (18/07).

Lebih lanjut, Lu menyatakan, "Kami menuntut Amerika Serikat melihat dengan benar kebijakan agama dan status kebebasan beragama di China dan berhenti menggunakan isu agama untuk campur tangan terhadap urusan negara lain".

Sanksi terhadap Myanmar

Turut hadir juga dalam pertemuan itu utusan dari Muslim Rohingya dari Myanmar, demikian menurut Gedung Putih.

Pada hari Selasa (16/07), Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengumumkan sanksi terhadap Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar Min Aung Hlaing dan pemimpin lainnya yang dianggap bertanggungjawab terhadap pembunuhan ekstra yudisial terhadap Muslim Rohingya di tahun 2017, serta melarang mereka masuk ke Amerika Serikat.

Pihak yang juga hadir dalam pertemuan itu adalah korban persekusi agama dari negara-negara lain seperti pemeluk Kristen di Myanmar, Vietnam, Korea Utara, Iran, Turki, Kuba, Eritrea, Nigeria, dan Sudan; Pemeluk Islam di Afghanistan, Sudan, Pakistan dan New Zealand; pemeluk Yahudi di Yemen dan Jerman; pemeluk ajaran Cao Dai di Vietnam; serta pemeluk Yazidi dari Irak.

Pertemuan ini diselenggarakan di tengah kontroversi pernyataan Trump yang disebut rasis setelah ia mengkritik para politisi "untuk pulang ke negara asal". Pernyataan ini diarahkan kepada empat anggota kongres Amerika non kulit puith yang adalah warga negara Amerika Serikat.