Topan Hagibis Bisa Pecahkan Rekor, Jadi yang Terburuk dalam 60 Tahun

Ilustrasi badai/topan.
Sumber :
  • Freepik/Pixabay

VIVA – Salah satu badai paling dahsyat tahun ini, Topan Hagibis diperkirakan akan melanda Jepang Sabtu sore nanti, 12 Oktober 2019. Topan Hagibis diprediksi bakal membawa hujan dan angin yang mampu memecahkan rekor sebagai yang terburuk dalam 60 tahun.

Fakta Mengerikan Atlet Bulutangkis Jepang di German Open

Hujan dan angin kencang diperkirakan akan melanda daerah Tokai dan wilayah Kanto, termasuk Tokyo. Demikian dilansir dari NHK, Sabtu, 12 Oktober 2019.

Menurut Badan Meteorologi Jepang, Topan Super Hagibis membawa angin dengan kecepatan 180 kilometer per jam di dekat pusatnya dan berkecepatan hingga 252 kilometer per jam.

Giliran Jepang Jatuhkan Sanksi ke Rusia, Pembekuan Aset Dilakukan

Dikatakan bahwa Topan Hagibis kemungkinan akan mempertahankan zona badai besar dan kekuatan ekstrem saat mendekati wilayah Tokai dan Kanto pada Sabtu, antara sore dan malam.

Hujan deras kemungkinan terjadi di sebagian besar Honshu, terutama di Tokai dan Kanto, di mana hujan mungkin mencapai tingkat rekor terburuk. Pejabat Badan Meteorologi Jepang mengatakan, mereka mungkin mengeluarkan peringatan darurat.

Jepang, Negara yang Hampir Mustahil Warganya Kehilangan Barang

Mereka mengatakan, Topan Hagibis dapat membawa curah hujan pada tingkat yang sama dengan Topan Kanogawa tahun 1958 silam, yang menyebabkan lebih dari 1.200 orang tewas atau hilang di Shizuoka dan wilayah Kanto.

Angin kencang diperkirakan melanda daerah yang luas dari barat ke Jepang utara pada hari Sabtu.

Kecepatan angin dapat mencapai hingga 162 kilometer per jam di Tokai dan 144 kilometer per jam di Kanto-Koshin. Hembusan maksimum 216 kilometer per jam dapat menghantam kedua wilayah.

Sementara gelombang air laut dapat mencapai ketinggian 13 meter di Tokai, Kanto dan Kepulauan Izu, dan 10 meter di daerah Tohoku dan Kinki. Gelombang badai diperkirakan terjadi di Jepang timur dan wilayah Kinki antara Sabtu sore dan malam.

Pemerintah lokal telah meminta warga untuk terus mencari berita cuaca terbaru, mengetahui jalur evakuasi dan melarikan diri ke tempat yang aman sebelum kondisi cuaca memburuk.

Penjajahan Jepang

Sastra: Media Propaganda Penjajah

Masa pendudukan Jepang, karya sastra menjadi media propaganda yang digunakan untuk mendoktrinasi bangsa.

img_title
VIVA.co.id
24 Juni 2022