Si Pembantai Gembong Narkoba Rodrigo Duterte Pecat Leni Robredo

Rodrigo Duterte.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Presiden Filipina Rodrigo Duterte memecat Leni Robredo dari jabatan kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Leni merupakan wakil presiden yang mendampingi tokoh pembantai gembong narkoba itu hingga 2022.

Mengutip situs South China Morning Post, Senin, 25 November 2019, pemecatan Leni Robredo terjadi setelah kurang dari tiga minggu, atau sejak 6 November, dirinya ditunjuk Duterte untuk membantu menjalankan fungsinya memberantas peredaran dan menghabisi gembong narkoba.

Alasan Leni dipecat lantaran tidak bisa dipercaya bekerja sama dengan Duterte. Ia diketahui berasal dari partai oposisi atau yang berseberangan dengan pemerintah.

Sesaat setelah ditunjuk Duterte, Leni langsung menyatakan keraguan atas motif presiden merangkulnya dalam pemerintahan.

Namun, dirinya tetap menerima jabatan itu sebagai upaya ikut membantu memperbaiki sistem yang ada dalam melawan peredaran narkoba.

Setelah mengambil jabatan di awal bulan ini, Leni Roberdo berjanji akan menggunakan kekuatannya untuk menghentikan pembunuhan orang tidak bersalah. Ia pun akan meminta pertanggungjawaban pihak berwenang.

Leni telah menyerukan rehabilitasi pengguna narkoba daripada mengejar mereka melalui operasi polisi yang telah membunuh ribuan tersangka.

"Saya juga telah bertemu dengan para pejabat dari AS dan PBB untuk membahas praktik-praktik terbaik dalam menyelesaikan masalah narkoba ilegal di Filipina," jelasnya.

Kerusuhan Antara Transgender Thailand dan Filipina di Bangkok, Polisi Ambil Tindakan Tegas

Tak sampai di situ. Ia meminta data dari lembaga penegakan obat pemerintah Filipina untuk memasukkan data termasuk daftar target bernilai tinggi, permintaan yang diajukan Duterte.

Langkah Leni Robredo ini membuat pemimpin berusia 74 tahun itu marah. Puncaknya, sang pembantai gembong narkoba tersebut memecat Leni yang menjabat sebagai kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Filipina tidak sampai satu bulan.

Makin Kuat, 4 Negara Ini Diduga Pasok Senjata ke KKB Papua, Salah Satunya Amerika

Seperti diketahui, Duterte telah dikritik karena membunuh banyak orang atas nama perang memberantas narkoba. Namun, Leni Robredo dengan berani pada menyatakan akan meninjau kembali program pemberantasan narkoba ala Rodrigo Duterte.

Ilustrasi cuaca panas

Panas Ekstrem Hingga 45 Derajat Celcius, Filipina dan Bangladesh Tutup Ribuan Sekolah

Asia Selatan dan Tenggara akan menghadapi cuaca panas lebih ekstrem. Gelombang panas juga membawa Filipina dan Bangladesh untuk menutup semua sekolah-sekolah.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024