Logo ABC

Geger Kini Warga China Diskriminasi Orang Asing Dituduh Bawa Corona

Salah satu kartun yang beredar di media sosial Weibo di China, merefleksikan rasiste terhadap warga asing di negara itu.
Salah satu kartun yang beredar di media sosial Weibo di China, merefleksikan rasiste terhadap warga asing di negara itu.
Sumber :
  • abc

Gambaran dalam komik itu dialami oleh Paul Mozur, reporter New York Times di Shanghai.

Ia mengaku diteriaki sampah asing ketika makan di salah satu restoran.

"Kartun-kartun ini mengobarkan sentimen jahat terhadap orang asing yang sudah ada di masyarakat," katanya dalam postingan di Twitter.

Ini bukan pertama kalinya warga asing digambarkan sebagai ancaman terhadap keselamatan publik di China.

Pada tahun 2016, para pejabat di Beijing menjalankan kampanye yang memperingatkan warga China agar jangan berkencan dengan warga asing, karena mereka bisa jadi seorang mata-mata.

Pemerintah menutup perbatasan

Karena mengklaim sudah berhasil mengendalikan pandemi, Pemerintah China kini semakin menekankan ancaman penyebaran virus corona dari luar negeri.

Jumlah kasus baru tampaknya mulai stabil di China ketika di Amerika Serikat dan Eropa justru meningkat. Namun angka yang dirilis China telah dikritisi banyak pihak.

Sebagai contoh, laporan media Washington Post pekan lalu menyatakan jumlah korban di Wuhan saja bisa mencapai 42.000 orang, Angka ini 16 kali lipat dari jumlah yang diumumkan resmi.

Komisi Kesehatan Nasional China minggu ini melaporkan sudah tidak ada lagi kasus COVID-19 yang ditularkan di dalam negeri.

Sebaliknya, 32 kasus COVID-19 yang dilaporkan pada hari Senin, semuanya berasal dari luar negeri.

Untuk pertama kalinya sejak pandemi dimulai, tidak ada kasus kematian baru yang dilaporkan.