Logo ABC

COVID-19: Program Belajar Bahasa Indonesia di Australia Terancam Batal

Program ACICIS telah mengirimkan ribuan pelajar Australia untuk belajar dan bekerja di Indonesia sejak tahun 1994.
Program ACICIS telah mengirimkan ribuan pelajar Australia untuk belajar dan bekerja di Indonesia sejak tahun 1994.
Sumber :
  • abc

Profesor Studi Asia Tenggara, David Hill, mengatakan seharusnya budaya dan bahasa Indonesia lebih dikedepankan dengan budaya-budaya anak muda agar menarik minat di Australia.

"Jadi, saya pikir tidak ada gunanya kalau misalnya Pemerintah Indonesia mengirim gamelan atau kadang-kadang misalnya pameran fesyen jilbab. Itu tidak menarik untuk anak muda di sini," kata David kepada Natasya Salim dari ABC News.

"Lebih baik dicari apa yang paling disukai anak muda di Indonesia, itulah yang harus tercerminkan di sini [Australia] untuk membuktikan perspektif mengenai Indonesia yang kontemporer."

Latihan berbahasa Indonesia
Dengan datang ke Indonesia, pelajar Australia bisa langsung melatih bahasa dan mengenal budaya Indonesia.

Foto: Koleksi ACICIS

Menurutnya juga program datang langsung ke Indonesia adalah salah satu cara yang paling efektif untuk memperkenalkan budaya dan bahasa.

"Saya kira di sinilah kita melihat manfaat program seperti ACICIS di mana pemuda-pemudi diberi kesempatan untuk melihat Indonesia bukan dari luar, atau dari laporan media, tapi dari dalam," kata David yang adalah pendiri ACICIS.

Menurut laporan ACICIS di tahun 2019, Indonesia menduduki peringkat keempat negara terfavorit bagi pelajar Australia di tahun 2018, dengan jumlah 1.402 dari total 14.522 mahasiswa S1 Australia yang belajar di wilayah Indo-Pasifik.

External Link: Twitter: Indo Destination

Data dari Departemen Dalam Negeri Australia mencatat terdapat 10.888 pemegang atau visa mahasiswa berkewarganegaraan Indonesia di Australia di tahun 2018.

Melihat jumlah yang belum sebanding ini, Profesor David mengatakan diperlukan lebih banyak mahasiswa Australia yang belajar di Indonesia untuk memahami Indonesia.